KTI-SKRIPSI: 2012-02-12

33. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Emesis Gravidarum Pada Kehamilan Trimester Pertama

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis dan adaptasi seseorang wanita yang pernah mengalami kehamilan. Sebagian besar wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui, tetapi sebagian menganggap sebagai peristiwa khusus yang menentukan kehidupan selanjutnya, karena perubahan ini adalah proses yang alami (fisiologis) maka sudah sewajarnya bila diperlakukan dengan wajar tanpa interpensi dan manipulasi dari luar. (Saifuddin, 2000).
Sekitar 50% wanita hamil mengalami mual-mual, dan beberapa sampai
muntah-muntah. Keluhan ini terjadi dalam 12 minggu pertama kehamilan,
biasanya menghilang pada akhir waktu tersebut.
Penyebabnya hampir dapat dipastikan karena kepekaan terhadap hormone kehamilan. Tetapi, akan berlebihan jika calon ibu terlalu cemas atau mengalami tekanan emosional. Kebanyakan mual-mual terjadi pagi hari, sehingga dinamakan pusing pagi, tetapi mungkin saja terjadi kapan pun. Mual-mual di pagi hari lebih umum daripada disaat yang lain, karena perut mengandung kumpulan asam gastrik yang diendapkan semalaman.

Kebanyakan wanita dapat mengatasi mual-mual dengan cara sederhana.
Komposisi makanan seharusnya disesuaikan dengan tidak memakan yang mengandung lemak. Makanan dengan karbohidrat rendah sebaiknya dimakan lebih sering. Ini terdiri atas biscuit dan teh. Setelah itu, makanan kecil dimakan setiap 3 jam sampai waktu tidur. Beberapa wanita lebih suka menghindari minum diantara jadwal makannya dan minum cairan, baik sari buah manis, teh dan susu dari air soda pada saat yang lain (Llewellyn Derek, 2005).
Pada kehamilan, selain terjadi perubahan fisiologi, psikologis juga
memegang peranan yang tidak kalah penting dalam timbulnya mual muntah
(Prawirohardjo, 2000). Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks
memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan
yang terjadi. Konflik antara keinginan, penolakan, kebanggaan yang ditimbulkan
dari norma-norma sosial kultur dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri dapat
merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional
ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat (Saifuddin, 2000).
Faktor yang dapat diharapkan memberikan kontribusi dalam kehamilan adalah dukungan dari keluarga. WHO menulis bahwa keluarga sebagai “Primary Social Agent” dalam promosi kesehatan atau penelitian kesehatan sangat dipengaruhi prilaku kesehatan dan pendekatan melalui keluarga. Hal ini merupakan cara yang paling efektif dan efisien. (Soetiono, 1998).
Sedangkan faktor yang mempengaruhi emesis gravidarum itu sendiri adalah factor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, molahidatidosa dan kehamilan ganda, faktor masuknya vili khorialis, alergi, psikologik dan juga sosial ekonomi (Prawirohardjo, 2002).
Pengobatan emesis gravidarum bukan dengan obat-obatan semata, bahkan dengan obat-obatan anti muntah sekalipun juga hanya dapat memberikan perbaikan saja tanpa menghilangkan gejala secara sempurna. Dukungan secara psikis dari suami dan dari orang lain juga terbukti bermanfaat dalam mengatasi Emesis gravidarum. Karena salah satu faktor pencetusnya adalah faktor psikologik. Kondisi psikologik ibu dan penerimaan ibu terhadap kehamilan akan sangat berpengaruh terhadap emesis gravidarum
Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana besarnya peranan hubungan dukungan social keluarga dalam berbagai aspek kesehatan dan penyakit secara khusus emesis gravidarum.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan kejadian Emesis Gravidarum pada kehamilan trimester pertama di Klinik Bersalin Kasih Ibu Delitua?

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara dukungan sosial keluarga
dengan kejadian Emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi seberapa besar tingkat dukungan suami terhadap
ibu yang berada di kehamilan trimester pertama.
b. Untuk mengidentifikasi seberapa besar tingkat dukungan ibu terhadap ibu
yang berada di kehamilan trimester pertama.
c. Untuk mengidentifikasi seberapa besar tingkat dukungan mertua terhadap
ibu yang berada di kehamilan trimester pertama.
d. Untuk mengidentifikasi seberapa besar kejadian emesis gravidarum pada
ibu yang berada di kehamilan trimester pertama.
e. Untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara dukungan sosial
keluarga dengan kejadian Emesis gravidarum pada kehamilan trimester
pertama

1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini bagi :
a. Bagi Tim Pelayanan Kesehatan
Memperbaiki kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan terutama
kebidanan serta mencegah dan menangani kehamilan dengan emesis
gravidarum.
b. Bagi Instansi Pendidikan
Untuk menambah pengetahuan para mahasiswa tentang hubungan dukungan sosial keluarga dengan emesis gravidarum.
c. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang hubungan dukungan sosial keluarga dengan emesis gravidarum.

Link download KTI lengkap ini
33. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Emesis Gravidarum Pada Kehamilan Trimester Pertama
BAB I
BAB II
BAB III

Baca Selengkapnya...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...