KTI-SKRIPSI: 39. Hubungan Karakteristik dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Postpartum tentang Perawatan Masa Nifas

39. Hubungan Karakteristik dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Postpartum tentang Perawatan Masa Nifas

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan masa nifas mengacu pada pelayanan medis dan keperawatan yang
diberikan kepada wanita selama masa nifas, yakni periode 6 minggu setelah
melahirkan, dimulai dari akhir persalinan dan berakhir dengan kembalinya organ-
organ reproduksi seperti keadaan sebelum hamil (Stright, 2004, hlm. 187).
Perawatan yang dilakukan pada masa nifas meliputi perawatan fisik dan
psikologis ibu untuk mencapai kesehatan yang optimal. Perawatan masa nifas ini
sangat diperlukan karena dalam masa nifas sering terjadi kematian pada ibu yang
disebabkan oleh berbagai macam masalah seperti perdarahan dan infeksi, hal ini
dapat terjadi karena perawatan masa nifas yang kurang baik (Bobak, 2004, hlm. 492)
Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator keberhasilan pelayanan
kesehatan di suatu negara. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2002/2003 Angka Kematian Ibu di Indonesia berada pada angka 307
per 100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2007).

Angka kematian ibu 60% terjadi pada kehamilan dan komplikasi persalinan, sedangkan 50% terjadi pada masa nifas yaitu 24 jam pertama. Adapun penyebab kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, toxemia gravidarum, infeksi, partus lama, komplikasi abortus, dan penyebab lainnya (Saifuddin, 2002, hlm. 122).
Menurut Wheeler, 2003. Morbiditas pada minggu pertama pospartum biasanya disebabkan karena endrometritis, mastitis, infeksi pada episiotomi atau laserasi, infeksi traktus urinerius, dan penyakit lain.
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, angka kematian ibu setelah melahirkan
di Riau cenderung meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu pada tahun
2006 terdapat 179 per 100 ribu kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2007 angka
kematian ibu setelah melahirkan mencapai 182 per 100 ribu kelahiran hidup (Dinkes,
2006/2007)
Di Kota Pekanbaru angka kematian ibu dari tahun 2006 sampai tahun 2007
mengalami peningkatan dari 8 per 100 ribu kelahiran hidup menjadi 17 per 100 ribu
kelahiran hidup. Pada tahun 2006 di rumah sakit umum daerah Arifin Achmad
Pekanbaru terdapat 4 kasus kematian ibu yang di sebabkan perdarahan dan infeksi
(Dinkes, 2007).
Berdasarkan tingginya angka mematian ibu tersebut, Departemen Kesehatan
pada tahun 2000 telah menyusun rencana strategi jangka panjang untuk menurunkan
angka kematian ibu yaitu dengan program “Making Pregnancy Safer” dan 80%
kematian ibu dapat dicegah melalui kegiatan yang efektif yaitu pemeriksaan kehamilan, pemberian gizi yang memadai, pengawasan komplikasi saat melahirkan, dan perawatan masa nifas (Irdjiati, 2000).
Dengan melakukan perawatan yang baik oleh tenaga kesehatan maupun oleh ibu sendiri dapat menghindari dan mengatasi kemungkinan masalah yang timbul pada masa nifas seperti: perdarahan postpartum, infeksi nifas, dan gangguan emosi (Baby blues) (Prawirohardjo, 2006).
Berdasarkan survei awal yang penulis lakukan di ruang Camar 1 Rumah Sakit
Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru dengan melakukan wawancara kepada 6
orang ibu postpartum hanya 2 orang yang mengerti tentang perawatan masa nifas
yang baik. Hal ini menunjukkan masih rendahnya pengetahuan ibu postpartum
tentang perawatan pada masa nifas. karena sebagian ibu masih bergantung pada
tenaga kesehatan dan keluarga untuk melakukan perawatan pada dirinya sendiri
seperti melakukan perawatan luka pada kemaluan, masih takut untuk buang air kecil
karena ibu masih trauma pada proses persalinan, defekasi, perawatan payudara, dan
lain-lain.
Dari uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Karakteristik dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Postpartum tentang Perawatan Masa Nifas di Ruang Camar 1 Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2009.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang perawatan masa nifas di Ruang Camar 1 Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui adanya hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang perawatan masa nifas di Ruang Camar I Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad tahun 2009.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik ibu postpartum berdasarkan umur, pendidikan,
dan jumlah anak.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang perawatan masa
nifas.
c. Untuk mengetahui adanya hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan
ibu postpartum tentang perawatan masa nifas.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Sebagai bahan bacaan dan untuk menambah informasi tentang perawatan masa
nifas
2. Bagi Bidan
Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya dalam perawatan masa nifas.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya dan sebagai bahan perbandingan dalam melakukan penelitian.

Link download KTI lengkap ini
39. Hubungan Karakteristik dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Postpartum tentang Perawatan Masa Nifas
BAB I
BAB II
BAB III-VI

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...