KTI-SKRIPSI: 14. Faktor-faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur menjadi Akseptor KB

14. Faktor-faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur menjadi Akseptor KB

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Situasi dan kondisi Indonesia dalam bidang kependudukan, kualitasnya saat ini masih sangat memprihatinkan. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar, yaitu sekitar 215 juta jiwa.Situasi dan kondisi kependudukan di Indonesia tersebut, jelas merupakan suatu fenomena yang memerlukan perhatian dan penanganan secara seksama. Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk menangani masalah kependudukan ini adalah dengan menggalakkan (dan membangun kembali) program Keluarga Berencana Nasional di Indonesia (BKKBN, 2005;1).
Menurut World Health Organization WHO) Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapat kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, 2004;26).
Program KB ini mempunyai visi NKKBS dan telah dirubah menjadi keluarga berkualitas tahun 2015. Sehingga melalui program KB ini dapat dilakukan penilaian pelayanan KB yang berkualitas dengan mengikut sertakan menitikberatkan pada strategi agar pelayanan lebih mudah diperoleh dan peserta diterima oleh berbagai pasangan usia subur sehingga pasangan usia subur tertarik menjadi akseptor KB (Sarwono, 2003;44).
Meskipun program KB dinyatakan cukup berhasil di Indonesia, namun dalam pelaksanaan hingga saat ini juga masih mengalami hambatan - hambatan yang dirasakan antara lain adalah masih banyak pasangan usia subur yang masih belum menjadi peserta KB. Disinyalir ada beberapa faktor penyebab mengapa wanita pasangan usia subur enggan menggunakan alat kontrasepsi. Faktor - faktor tersebut dapat ditinjau dari berbagai segi yaitu segi pelayanan KB,segi kesediaan alat kontrasepsi,segi penyampaian konseling.

Dari hasil penelitian yang diketahui banyak alasan dikemukakan oleh wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi,antaralain karena mereka menginginkan anak. Alasan yang cukup menonjol adalah karena efek samping dan masalah kesehatan, dengan pasangan yang menolak 10 persen, alasan karena masalah agama 0,5 persen dan alasan yang berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yaitu biaya yang mahal 0,8 persen (BKKBN, 2010; 3).
Berdasarkan hasil presurvey BKKBN pada tahun 2010 di Sumatera Utara, jumlah Pasangan Usia Subur sebanyak 2.120.692 peserta, pasangan yang menjad peserta KB aktif pada Agustus 2010 sebanyak 1.424.630 yakni peserta KB IUD sebanyak 1.529 peserta, metode operasi pria 171 peserta, kondom 4.360 peserta dan pil sebanyak 10.273 peserta. Sementara pasangan usia subur yang bukan peserta KB ada sebanyak 716.739 yakni 73.863 jumlah pasangan usia subur yang sedang hamil, 10.299 jumlah pasangan usia subur yang ingin mempunyai anak segera (IAS), 52.606 jumlah pasangan usia subur tidak ingin mewujudkan anak lagi (TIAL), 13.688 jumlah pasangan usia subur yang ingin anak ditunda 15.712 (BKKBN, 2010).
Sehubungan dengan hal di atas,Hartanto (2004) mengemukakan semua jajaran pembangunan diajak untuk ikut menangani program KB dengan sebaik - baiknya. Juga sekaligus mengajak semua pasangan usia subur yang potensial untuk menjadi akseptor KB yang lestari.
Target yang ingin dicapai untuk pemakaian alat kontrasepsi di Kecamatan Percut Sei Tuan sebanyak 80,55 persen, sedangkan target yang baru tercapai untuk pemakaian alat kontrasepsi di Desa Bandar Klippa sebanyak 70,00 persen. Puskesmas pembantu, dan Bidan Praktek Swasta melayani masyarakat dalam pemakaian alat kontrasepsi di desa Bandar Klippa.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik mengambil judul fakor - faktor yang mempengaruhi ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang.


B. Perumusan Masalah
Apakah faktor - faktor penyebab ketidakikutsertaan pasangan usia subur dalam program KB di Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menggambarkan faktor - faktor penyebab ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan faktor - faktor ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor KB berdasarkan pengetahuan.
b. Menggambarkan faktor ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor KB berdasarkan pendapatan keluarga.
c. Menggambarkan faktor ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor KB berdasarkan agama.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Petugas Kesehatan
Sebagai masukan bagi petugas kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan KB pada pasangan usia subur.
2. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan bagi peneliti selanjutnya.
3. Bagi Responden
Menambah pengetahuan ibu, terutama bagi ibu yang pasangan usia subur tentang
KB.

Link download KTI lengkap ini
14. Faktor-faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur menjadi Akseptor KB
BAB I
BAB II
BAB III-V

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...