KTI-SKRIPSI: 20. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Dalam Kunjungan K4

20. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Dalam Kunjungan K4

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam kenyataannya, dari beberapa survei dan data statisik pelayanan kesehatan ibu hamil menunjukkan bahwa cakupan kunjungan ibu hamil di Indonesia masih rendah termasuk cakupan K4 (Istiarti, 2000). Departemen kesehatan RI pada tahun 2004 melaporkan bahwa wanita hamil yang mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan selama kurun kehamilan adalah sebagai berikut: yang berkunjung sekali sebanyak 49% dan yang berkunjung empat kali hanya 34%. Rendahnya cakupan kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti pengetahuan, sikap, jarak puskesmas, keterpaparan media, dukungan suami, dan dukungan petugas kesehatan (Salmah, 2006).
Kunjungan ibu hamil di Kota Medan berdasarkan data Profil Kesehatan Kota Medan Tahun 2005 menunjukkan bahwa dari jumlah 53.031 ibu hamil, Kunjungan K4 tercatat sebanyak 47.678 ibu hamil (89,91%) (Dinkes Kota Medan, 2006).
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai periode bulan Januari - Agustus 2007 kunjungan K4 ibu hamil ke fasilitas kesehatan yaitu 52,3% (8.572 dari 16.391 orang), sedangkan berdasarkan data di Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi untuk periode yang sama Kunjungan K4 ibu hamil sebesar 43,8% (185 dari 424 orang) (Puskesmas Naga Kasiangan, 2007).

Dari data-data yang disajikan di atas, terlihat bahwa kunjungan K4 di Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi masih jauh dari target cakupan kunjungan K4 secara nasional yaitu sebesar 95%.
Kunjungan K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau lebih) untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan (Depkes RI, 2005).
Kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan bayi perlu dilakukan minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut : kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan, kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan (Salmah, 2006)
Melakukan kunjungan saat hamil secara teratur minimal kunjungan K4 akan menyehatkan ibu dan bayi yang dikandungnya. Dalam pemeriksaan kehamilan tersebut jika ada tanda, keluhan, atau gangguan kehamilan baik pada ibu maupun janin dapat segera diketahui dan dilakukan tindak lanjut.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan sesuai dengan standard pelayanan antenatal yang meliputi 7T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan, test PMS, dan tanya jawab (Nadesul, 2005).
Kunjungan kehamilan hingga K-4 akan menurunkan risiko terjadinya anemia (Hb kurang dari 8 gr%), tekanan darah tinggi (Sistole >140 mmHg, diastole >90 mmHg), oedema yang nyata, eklampsia, perdarahan per vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang / sungsang, infeksi, persalinan prematur, janin yang besar, dan riwayat obstetri yang buruk. Bila faktor risiko tersebut tidak ditangani maka dapat menyebabkan kematian, baik pada ibu maupun pada bayi. Peningkatan kualitas kesehatan ibu hamil, dapat dilakukan dengan melakukan perubahan perilaku ibu selama hamil (Depkes
RI, 2005).
Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku ibu hamil dalam melakukan kunjungan K-4 meliputi tiga faktor yaitu: faktor yang mempermudah (predisposing factor), yang mencakup pengetahuan, sikap; faktor yang mendukung (enabling factor) yaitu jarak dengan fasilitas kesehatan, keterpaparan media; dan faktor pendorong (reinforcing factors) yaitu dukungan petugas kesehatan, keluarga dan masyarakat. (Notoatmodjo, 2003)
Dari studi pendahuluan yang penulis lakukan pada awal bulan September 2007 mendapati bahwa beberapa ibu hamil pada trimester III melakukan pemeriksaan ke dukun bayi. Melihat kenyataan tersebut, penulis berminat untuk melakukan penelitian dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008.

1.2. Pertanyaan Penelitian
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K-4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008?

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K-4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui faktor yang mempermudah (predisposing factor) kunjungan K-4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung (enabling factor) kunjungan K-4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008.
3. Untuk mengetahui faktor pendorong (reinforcing factor) kunjungan K-4 di wilayah kerja Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008.

1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa kalangan yaitu :
1. Bagi masyarakat, sebagai masukan khususnya pada ibu hamil trimester III agar melakukan kunjungan pada pelayanan kesehatan.
2. Bagi puskesmas, dengan adanya penelitian ini dapat dipergunakan sebagai masukan untuk meningkatkan cakupan kunjungan K4 di wilayah kerjanya.
3. Bagi institusi pendidikan, sebagai bahan bacaan dan referensi di Perpustakaan D-IV Program Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara dan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya.
4. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan penulis dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.

Link download KTI lengkap ini
BAB I
BAB II
BAB III

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...