KTI-SKRIPSI: 25. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Kesehatan

25. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Kesehatan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia tidak lepas dari sejarah
kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka, pelayanan kesehatan masyarakat
dikembangkan sejalan dengan tanggung jawab pemerintah melindungi masyarakat
Indonesia dari gangguan kesehatan. Kesehatan adalah hak asasi manusia yang
tercantum dalam UUD 1945. Pemerintah mengembangkan infrastruktur di
berbagai tanah air untuk melaksanakan kewajiban melindungi masyarakat dari gangguan kesehatan (Gde, 2004).
Di negara maju maupun berkembang reformasi layanan kesehatan telah
lama dibicarakan. Hal ini membuat sistem layanan kesehatan yang semakin
responsif terhadap kebutuhan pasien atau masyarakat. Oleh karena itu, perlu
dilakukan reorientasi tujuan dari organisasi layanan kesehatan dan reposisi
hubungan pasien, dokter atau profesi layanan kesehatan agar semakin terfokus
pada kepentingan pasien. Dengan kata lain layanan kesehatan itu harus selalu
mengupayakan kebutuhan dan kepuasan pasien dan masyarakat yang dilayani
secara simultan (Imbolo, 2007).

Menurut Gde, petugas kesehatan dituntut memiliki pengetahuan dan
keterampilan manajerial akan membantu mereka menjalankan tugasnya sehari-
hari secara profesoinal terutama ketika mereka menghadapi persaingan global.
Persaingan akan berkembang ketat sejalan dengan semakin berkembangnya
ekonomi, sosial, teknologi di wilayah ASEAN, apalagi setelah Indonesia
memasuki era pasar bebas AFTA (tahun 2003) dan APEC (tahun 2010-2020).
Selain itu masyarakat Indonesia juga semakin meningkat pendapatannya sehingga mereka juga akan sadar dan membutuhkan pelayanan kesehatan yang bermutu serta memenuhi rasa keadilan.
Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator mutu pelayanan
kesehatan. Dengan penerapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan,
kepuasan pasien menjadi bagian integral dan menyeluruh dari kegiatan jaminan
mutu layanan kesehatan. Artinya pengukuran tingkat kepuasan pasien harus
menjadi kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari pengukuran mutu layanan
kesehatan.
Survei kepuasan pasien menjadi penting dan perlu dilakukan bersamaan dengan pengukuran dimensi mutu layanan kesehatan yang lain. Keinginan pasien atau masyarakat dapat diketahui melalui survei kepuasan pasien. Pengalaman membuktikan bahwa transpormasi ekonomi pasti akan mengubah keinginan dan kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan. Oleh sebab itu pengukuran kepuasan pasien perlu dilakukan secara berkala dan akurat.
Menurut Imbolo (2007) kepuasan pasien diukur dengan indikator: akses pelayanan kesehatan, kepuasan mutu layanan kesehatan, proses layanan kesehatan, sistem layanan kesehatan. Pengukuran tingkat kepuasan pasien mutlak diperlukan dalam upaya peningkatan mutu layanan kesehatan. Melalui pengukuran tersebut, dapat diketahui sejauh mana mutu layanan yang telah diselenggarakan dapat memenuhi harapan pasien.
Jika belum sesuai dengan harapan pasien, maka hal tersebut akan menjadi
suatu masukan bagi organisasi layanan kesehatan agar berupaya memenuhinya.
Jika kinerja layanan kesehatan yang diperoleh pasien pada suatu fasilitas layanan kesehatan sesuai dengan harapannya, pasien pasti akan selalu datang berobat kepasilitas layanan kesehatan tersebut. Pasien akan selalu mencari layanan kesehatan di fasilitas yang kinerja layanan kesehatannya dapat memenuhi harapan atau tidak mengecewakan pasien.
Klinik Hariantary merupakan salah satu layanan kesehatan yang langsung
memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat. Klinik Hariantary ini berdiri
sejak tahun 2001, survei awal yang saya lakukan jumlah kunjungan pasien dari
tahun ke tahun meningkat. Pada tahun 2004 jumlah kunjungan pasien 4754 orang
Pada tahun 2005 jumlah kunjungan Pasien 5098 orang, tahun 2006 jumlah
kunjungan pasien adalah 6239 orang, dan pada tahun 2007 sebanyak 6386 orang.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik mengetahui faktor-faktor apa
saja yang berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan kesehatan di Klinik Hariantary Medan Helvetia 2008.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka masalah yang hendak penulis teliti adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan kesehatan di Klinik Hariantary Medan Helvetia 2008.

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan kesehatan di Klinik Hariantary Medan Helvetia 2008.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan
kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan kesehatan meliputi
pelayanan dokter, perawat, administrasi, sarana dan prasarana serta
lingkungan fisik di Klinik Hariantary Medan Helvetia 2008.
b. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat inap terhadap
pelayanan kesehatan di Klinik Hariantary Medan Helvetia 2008.
c. Untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor pelayanan kesehatan
dengan kepuasan pasien rawat inap di Klinik Hariantary Medan
Helvetia 2008.

1.4. Manfaat Penelitian
a. Memberikan kontribusi bagi pihak Klinik Hariantary dalam rangka
meningkatkan kualitas dan kwantitas pelayanan kesehatan yang
memperioritaskan kepuasan pasien khusus pasien rawat inap.
b. Sebagai masukan bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan
serta pengalaman sehubungan penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
c. Sebagai referensi tambahan bagi institusi Pendidikan D IV Bidan
Pendidikan Universitas Sumatera Utara dan peneliti lainnya dalam
mengembangkan penelitian sehubungan dengan kepuasana pasien terhadap
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

Link download KTI lengkap ini
25. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Kesehatan
BAB I
BAB II
BAB III-V

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...