KTI-SKRIPSI: 03.Gambaran Konsep Diri Harga diri Lansia Akibat Kemunduran Fisik

03.Gambaran Konsep Diri Harga diri Lansia Akibat Kemunduran Fisik

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dari hari ke hari setiap orang akan bertambah tua. Pada tingkatan umur tertentu kita mengalami proses tumbuh kembang dan mendapat pengalaman – pengalaman baru. Sebaliknya, pada umur lebih lanjut terjadi penurunan sesuatu yang sebelumnya mampu kita lakukan (Setiati, 2000 : 85).
Menurut Erikson, umur manusia dapat di hubungkan dengan perkembangan bayi baru lahir seputar rasa percaya dasar versus rasa tidak percaya mendasar dalam dunia. Siklus kehidupan masuk dalam suatu lingkaran penuh sehubungan dengan integritas ego dan rasa percaya dasar dikarenakan seorang anak yang sehat tidak akan takut pada kehidupan selama manusia dewasa disekitarnya memiliki integritas ego yang cukup besar. Lansia juga berintegrasi dengan cara sesuai umurnya merefleksikan kembali keseluruh siklus kehidupan (Gallo, 1998: 4). Pada tahun 2003, jumlah lansia di Indonesia di perkirakan 3,5 juta (www.@.d.infocom jatim co. id, 2003).

Dari jumlah lansia yang cukup besar tersebut maka akan berdampak pada peningkatan kebutuhan petugas kesehatan karena banyak individu yang hidup lebih lama. Seperti yang kita tahu dalam memasuki usia lanjut seseorang akan tidak mudah menerima perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada periode ini individu dihadapkan pada berbagai kendala, baik karena kemunduran fisiknya maupun oleh kehilangan – kehilangan peran sosialnya. Kondisi ini menyebabkan orang usia lanjut cenderung lebih rentan terhadap berbagai masalah kejiwaan seperti depresi, kecemasan, gangguan tidur, kepikunan dan sebagainya (D Surjo, 2000 : 111). Kemunduran fisik yang terjadi pada dirinya membawa yang bersangkutan pada kesimpulan bahwa kecantikan ataupun ketampanan yang mereka miliki mulai menghilang (Nugroho, 2000 : 29). Sehingga lansia akan menjadi cemas menghadapi perubahan peran akibat kemunduran fisik, Selain itu lansia juga mengalami penurunan rasa percaya diri. Stressor perubahan kondisi tubuh tersebut, menurut Kelliat, 1994 dapat mempengaruhi semua komponen konsep diri yaitu gambaran diri, identitas diri, peran dan harga diri. Miller dalam Carpenito, 2000, mengatakan bahwa percaya diri merupakan satu dari karakter yang paling ditunjukkan baik pada saat depresi maupun saat bahagia pada individu lansia. Rasa percaya diri itu sendiri bergantung pada interkasi seseorang dengan orang lain dan opini orang lain. Penurunan rasa percaya diri pada lansia akibat perubahan penampilan dapat menyebabkan gangguan konsep diri yaitu harga diri rendah.
Harga diri rendah merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengadakan penilaian negatif atas diri dan kemampuannya sendiri (Carpenito, 2000 : 839). Harga diri rendah itu sendiri merupakan salah satu dari masalah konsep diri yang dapat dicetuskan oleh faktor psikolois, sosiologis atau fisiologis, namun lebih penting adalah presepsi klien terhadap ancaman. Stuart dan Sundeen, 1998, menyebutkan bahwa harga diri rendah merupakan salah satu dari rentang respon mal adaptif pada rentang respon konsep diri.
Beberapa prilaku yang berhubungan dengan harga diri yang rendah antara lain: mengkritik diri sendiri dan / atau orang lain, penurunan produktivitas, gangguan dalam berhubungan, perasaan tidak mampu, rasa bersalah, mudah tersinggung atau marah yang berlebihan, perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri, pandangan hidup yang dirasakan, keluhan fisik, penolakan terhadap kemampuan personal, pengurangan diri, menarik diri dari sosial, khawatir (Stuart and Sundeen, 1998 : 233).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa setiap individu selalu terpapar oleh stimulus (stressor), yang dapat menimbulkan perubahan atau masalah (stress) yang memerlukan upaya penyesuaian dan penanganan (koping) agar individu adaptif (Kelliat, 1994 : 16). Fenomena yang ada diatas inilah yang melatar belakangi peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran Konsep Diri : Harga diri Lansia Akibat Kemunduran Fisik Di UPS Tresna Werdha Waluyo Husodo Tulungagung”

1.2 Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1 Apakah ada perubahan Konsep Diri : Harga Diri pada lansia dalam menghadapi kemunduran Fisik?
1.2.2 Bagaimana gambaran konsep diri : Harga Diri lansia akibat kemunduran fisik?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi perilaku koping yang dipilih lansia dalam menghadapi kemunduran fisik dalam hubungannya dengan konsep diri terutama harga diri.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi konsep diri : harga diri pada lansia.
1.3.2.2 Mengidentifikasi mekanisma koping pada gangguan konsep diri.
1.3.2.3 Mengidentifikasi gambaran konsep diri : harga diri pada lansia akibat kemunduran fisik.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat bagi Penulis
Meningkatkan kemampuan penulis dalam melakukan penelitian keperawatan.
1.4.2 Manfaat bagi Lahan Penelitian
Hasil penelitian dapat memberikan masukan bagi tenaga keperawatan dalam merencanakan koping yang adaptif pada lansia agar tidak terjadi konsep diri maladptif pada lansia dalam menghadapi kemunduran fisik.
1.4.3 Manfaat bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk penelitian selanjutnya tentang gangguan konsep diri pada lansia.

1.5 Batasan Penelitian
1.5.1.Gambaran harga diri lansia di UPS Tresna Werdha Waluyo Husodo Tulungagung dalam menghadapi kemunduran fisik.
1.5.2. Koping yang diambil dalam menghadapi kemunduran fisik.


Link download artikel lengkap ini
03.Gambaran Konsep Diri Harga diri Lansia Akibat Kemunduran Fisik

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...