KTI-SKRIPSI: 06.faktor-faktor yang mempengaruhi kesembuhan Klien TB Paru

06.faktor-faktor yang mempengaruhi kesembuhan Klien TB Paru

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Penyakit tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang langsung di sebabkan oleh kuman TB ( Mycobacterium Tuberculosis ), sebagian besar kuman TB menyerang paru tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya, kuman ini bersifat bakteri tahan asam (BTA+ ) keunggulan bakteri TB dalam tubuh manusia dapat hidup tahan lama sehingga membutuhkan pengobatan dalam jangka waktu lama, karena pasien merasa jenuh atau bosan sehingga pasien tidak teratur minum obat. Mycobacterium Tubercolusis telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia, Menurut WHO di perkirakan setiap tahun penduduk dunia terjadi sekitar 9 juta penderita baru TB dengan kematian 3 juta orang. Di negara berkembang kematian ini merupakan 25 % dari jumlah kematian yang sebenarnya diadakan pencegahan (Dep.Kes RI, 2002 : 1-2 ).

WHO memperkirakan setiap tahun terjadi 583.000 kasus baru TB paru di mana sekitar 1/3 penderita terdapat di puskesmas, di pelayanan rumah sakit atau klinik pemerintah dan swasta, praktek swasta dan sisanya belum terjangkau unit pelayanan kesehatan sedangkan kematian TB paru sekitar 140.000 pertahun, cakupan TB paru dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment, Shortcourse) baru mencapai 10% atau pengawasan langsung menelan obat jangka pendek mencapai 45%. Jumlah ini merupakan dibawah target yang ditetapkan oleh WHO, untuk penanganan kasus TB yang ditargetkan WHO sebesar 70%. Hal ini disebabkan karena pengobatan yang tidak teratur dalam minum obat sehingga kemungkinan telah timbul kekebalan kuman TB terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) secara meluas atau Multi Drug Resistence (MDR). Dari hasil survey jumlah yang di kroscek di puskesmas Mrican pada tahun 2004 di temukan 40 penderita, 2005 ditemukan 57 penderita, tahun 2006 ditemukan 60 penderita. ( Dep.Kes RI, 2002).
Sejak tahun 1995 secara nasional Indonesia menerapkan program pemberantasan TB paru, yang dilaksanakan dengan strategi DOTS, keuntungan strategi DOTS adalah metode pengobatan penderita TB paru tidak lagi dengan rawat inap tetapi dengan berobat jalan, maka pemberantasan penyakit TB paru berubah menjadi program penanggulangan TB paru, kunci sukses penanggulangan TB paru adalah menemukan penderita dan mengobati sampai sembuh dengan jalan minum obat secara teratur, meskipun Indonesia sudah menerapkan strategi DOTS namun menurut WHO Indonesia masih menduduki urutan ketiga (Dep.Kes RI, 2002:1).
Sosialisasi kedisiplinan dalam menjalani terapi bagi penderita tuberkolosis (TB) perlu dipergencar. Soalnya, ketidakdisiplinan bisa menyebabkan multi drug resistent (MDR) tuberkulolis atau resisten terhadap obat TB. Akibat terburuk dari MDR adalah penyakit bertambah parah dan bahkan berakhir pada kematian.
Menurut Tim Gerakan Terpadu Penanggulangan TB Nasional (Gerdunas TB) dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K)DTM&H MARS, disiplin merupakan bagian dari kunci sukses terapi TB. Namun nyatanya, “Banyak pasien melanggar aturan terapi TB dengan berbagai alasan,” ujarnya. Ketidakdisiplinan menjalani terapi TB bisa memicu penyebaran virus TB yang makin luas. Virus pun bisa menjadi resisten terhadap obat TB sehingga memerlukan penanganan khusus dengan obat-obatan lini kedua. Penyakit TB, bisa disembuhkan, tetapi tingkat kesembuhannya juga ditentukan oleh disiplin atau tidaknya penderita TB meminum obat sesuai aturan dosis dan waktu (Investor Daily, 25 February 2007).
Penderita TB diharapkan mau periksa dan meminum obatnya secara rutin. Setelah 2 bulan pertama pengobatan, virus TB akan melemah dan tak menular lagi. Jika pengobatan terus dilakukan sampai 6 bulan maka akan sembuh secara total. Namun jika pasien enggan meminum obatnya lagi setelah 2 maka akan berakibat virus tersebut menjadi kebal dan tak mempan obat lagi. Jika sudah begini maka akan lebih sulit diobati lagi. Untuk itu diharapkan dalam pengobatan penderita TB pihak keluarga juga ikut mengawasi dan mendorong untuk minum obat secara teratur. Sehingga pengobatan selama 6 bulan tak boleh putus dan gagal. Untuk pemberantasan TB dan mencegah resiko penularan masyarakat diminta juga aktif berperan dalam menemukan sumber penularan (www.bantul.go.id, 2005).
Dalam masa pengobatan seorang penderita TB paru diharuskan meminum obat secara tekun dan teratur, tetapi jangka waktu minum obat yang terlalu lama hal ini menyebabkan ketidakteraturan terhadap pengobatan atau terapi yang telah diberikan dengan alasan bosan, putus asa dan merasa sudah sembuh. Sehingga disini motivasi dan peran keluarga dalam menjalani terapi pengobatan sangat diperlukan oleh masing-masing penderita TB untuk kesembuhan. Dari uraian diatas bahwa penderita TB paru setiap tahun terjadi peningkatan salah satunya dikarenakan banyak pasien yang tidak teratur dalam pengobatan. Oleh karena itu, peneliti tertarik mengambil judul “Faktor –faktor yang mempengaruhi kesembuhan klien TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Mrican – Kediri.

1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang diuraikan diatas maka permasalahannya yang muncul adalah Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kesembuhan Klien TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Mrican- Kediri?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kesembuhan klien TB paru diwilayah kerja puskesmas Mrican Kediri
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi kesembuhan klien TB paru yang disebabkan faktor motivasi.
1.3.2.2 Mengidentifikasi kesembuhan klien TB paru yang disebabkan faktor keluarga

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
1. Menambah wawasan serta pengalaman dalam hal penanganan atau pengobatan klien TB paru.
2. Menambah pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan dalam memberikan asuhan keperawatan secara spesifik pada pasien TB paru terutama tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesembuhan klien TB paru.
1.4.2 Bagi masyarakat
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penyuluhan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesembuhan klien TB paru.
1.4.3 Bagi tenaga kesehatan puskesmas Mrican
Sebagai masukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesembuhan klien TB paru di wilayah kerja puskesmas Mrican-kediri
1.4.4 Bagi institusi pendidikan
Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan masukan dan sebagai pedoman dalam proses belajar mengajar.


Link download artikel lengkap ini
06.faktor-faktor yang mempengaruhi kesembuhan Klien TB Paru

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...