BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Walaupun wanita umumnya memiliki umur harapan hidup lebih tinggi dari pada pria, mereka menghadapi masalah kesehatan lebih rumit. Secara normal wanita mengalami fase perubahan fisiologi yang berbeda dengan yang dialami pria. Mengawali masa remajanya wanita mulai mengawali menstruasi yang kemudian secara normal terjadi setiap bulan selama masa usia reproduktif. Selanjutnya mereka akan menjalani masa hamil dan menyusui yang melelahkan. Fase ini diakhiri dengan datangnya menopause yang umumnya mulai terjadi pada usia 45 tahun (Siagian, 2003).
Penelitian yang dilakukan Hardi (2007) menyatakan bahwa jumlah wanita yang memasuki masa menopause saat ini berjumlah 7,4% dari populasi. Jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi 11 % pada tahun 2005, kemudian naiklagi sebesar 14% pada tahun 2015.
Menopause bukanlah peristiwa yang terjadi secara mendadak tetapi merupakan proses yang berlangsung lama, bahkan pada beberapa orang dapat berlangsung selama sepuluh tahun. Artinya meskipun seorang perempuan mengalami haid yang berhenti sama sekali pada usia 50 tahun, misalnya ia mungkin sudah merasa bahwa siklus haidnya mulai berubah sejak ia berusia 40 tahun. Menstruasi itu benar-benar tidak datang lagi rata-rata seorang perempuan mencapai umur 50 tahun (dengan rentan antara 48 dan 52 tahun). Secara medis seorang perempuan akan dinyatakan telah mengalami menopause jika selama setahun tidak pernah sama sekali haid lagi (Irawati, 2002).
Wanita yang mendekati masa menopause mempunyai tiga pola haid. Pertama haid tetap teratur dan kemudian tiba-tiba berhenti. Kedua, haid menjadi jarang, intervalnya menjadi panjang sampai akhirnya berhenti. Ketiga, haid menjadi tidak teratur. Haid kadang-kadang banyak, kadang-kadang sedikit dan jarak waktu antara setiap periode haid tidak dapat diramalkan dengan baik (Jones, 2005).
Penelitian yang dilakukan oleh Jones (2005) ada tiga dari banyak gejala yang
dikeluhkan oleh wanita selama menopause akibat penurunan kadar estrogen yaitu
haid tidak teratur, panas dan kekeringan vagina atau rasa terbakar pada vagina.
Banyak gejala yang dialami wanita pada masa klimakterik atau fase menjelang menopause seperti tersebut di atas menyebabkan ketidaksiapan ibu dalam menerma perubahan-perubahan pada tubuhnya. Ketidaksiapan ini dipicu kurangnya pengetahuan tentang perubahan fisik menopause.
Berdasarkan urian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui “gambaran
pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki masa menopase di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Langkat Tahun 2007”.
1.2. Tujuan Penelitian
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki masa menopase di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Langkat Tahun 2007.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui persiapan fisik yang dilakukan ibu dalam menghadapi masa menjelang menopause di Kabupaten Langkat.
b. Untuk mengetahui bagaimana persiapan psikis ibu dalam menghadapi masa menjelang menopause di Kabupaten Langkat.
1.3. Pertanyaan Penelitian
“Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki masa menopase di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Langkat Tahun 2007.
1.4. Manfaat Penelitian
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu tentang persiapan memasuki masa menopause di Kabupaten Langkat.
b. Sebagai bahan bacaan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa, khususnya di bidang kesehatan.
c. Untuk menambah wawasan penelitian terutama yang berkaitan dengan kesiapan ibu dalam memasuki masa menopause.
Link download KTI lengkap ini
45. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Memasuki Masa Menopause
BAB I
BAB II
BAB III-VI
Free Download KTI - Karya Tulis Ilmiah - Skripsi - Thesis - Desertasi - Artikel Update Setiap Hari. Analysis With SPSS PDF, Health Article, Education Article
45. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Memasuki Masa Menopause
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment