KTI-SKRIPSI: 07.Hubungan Pola Asuh Keluarga dengan Kenakalan Remaja

07.Hubungan Pola Asuh Keluarga dengan Kenakalan Remaja

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga pertama dan utama dalam melaksanakan proses sosialisasi dan sivilisasi pribadi anak. Keluarga memberikan pengaruh pada pembentukan watak kepribadian anak, dan menjadi unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak. Baik buruknya struktur keluarga memberikan dampak baik atau buruknya perkembangan jiwa dan jasmani anak (Kartono Kartini, 2006).

Dalam era globalisasi kompleksitas masalah kehidupan yang cepat mengharus-kan adanya berbagai upaya terhadap remaja agar mereka memiliki kemampuan beradaptasi, karena penyerapan secara maknawi era global semakin digandrungi oleh anak remaja. Misalnya seks bebas, ekstasi, miras, dan tawuran antar remaja (Shocib, 2000). Menurut Wilis (2005) keluarga merupakan sumber utama atau lingkungan utama yang menyebabkan kenakalan remaja. Keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama anak hidup dan berkembang permulaan sekali dari pergaulan keluarga yaitu hubungan antara orang tua dengan anak beserta anggota keluaraga yang lain yang tinggal bersamanya. Dalam hal ini pola asuh yang diterapkan oleh orang tua ataupun keluarga akan mempengaruhi perkembangan remaja itu sendiri .
Menurut Wahyuni dijelaskan di Media Indonesia, 2006. Kenakalan remaja antara lain disebabkan pembinaan keluarga yang gagal. Lebih jauh dijelaskan bahwa dari 15.000 kasus narkoba selama dua tahun terakhir, 46 % di antaranya dilakukan oleh remaja. Selain itu di Indonesia diperkirakan bahwa jumlah prostitusi anak juga cukup besar. Departemen Sosial memberikan estimasi bahwa jumlah prostitusi anak yang berusia 15-20 tahun sebanyak 60 % dari 71.281 orang. Unicef Indonesia menyebut angka 30 % dari 40-150.000; dan Irwanto menyebut angka 87.000 pelacur anak atau 50% dari total penjaja seks. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Polsek Papar pada hari senin, 6 November 2007 didapatkan 30 kasus kenakalan remaja, 21 remaja diantaranya dari kecamatan Papar,dengan kasus kenakalan yaitu narkoba, tawuran, pencurian, penipuan dan miras. Dan 30% (7) dari remaja tersebut berasal dari Dusun Sono RW. 04 Desa Kepuh Kecamatan Papar Kabupaten Kediri.
Salah satu penyebab dari kenakalan remaja yaitu pola asuh yang digunakan dalam keluarga. Bermacam-macam bentuk pola asuh akan mempengaruhi perkembangan remaja. Seperti pola asuh penelantar anak akan kurang mendapat kasih sayang dan perhatian dari orang tua, maka apa yang sangat dibutuhkan oleh si anak terpaksa dicari di luar rumah seperti dalam kelompok teman-temannya namun tidak semuanya temannya berkelakuan baik akan tetapi lebih banyak yang berkelakuan kurang baik (Wilis, 2005). Pola asuh permisif atau pemanja biasanya meberikan pengawasan yang sangat longgar. Pola asuh Demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka (Petranto, 2006). Meski menurut buku-buku dan tulisan majalahpun mengajurkan pola asuh demokratis untuk anak remaja namun dipihak lain, orang tuapun menghadapi berbagai nilai alternatif. Orang tua ingin bertindak otoriter terhadap anaknya karena ia dididik seperti itu oleh orang tuanya dulu. Selain itu orang tua berpikir jika ia melonggarkan cara mendidiknya, dikhawatirkan anaknya akan menjadi manja dan tidak disiplin (Sarwono, 2007).
Dampak yang ditimbulkan dari kenakalan remaja adalah rusaknya kualitas fisik dan psikis dari remaja itu sendiri, seperti jauh dari pergaulan teman sebaya dan merasa terkucilkan dari lingkungan sekitar. Bagi keluarga, anak merupakan kebanggaan, jika nama baik anak sudah tercemar dimasyarakat maka keluarga seolah gagal dalam mendidik anak. Selain itu kenakalan yang dibuat remaja dapat mengganggu ketentraman masyarakat dilingkungan sekitar. Mereka merasa tidak bahagia dipenuhi banyak konflik batin serta mengalami frustasi terus menerus dan menjadi sangat agresif, mereka mulai mengadakan “serangan-serangan kemarah-an” kedunia sekitar, menteror lingkungan, menggarong milik orang lain dan sebagainya. (Kartono, Kartini, 2006)
Perawat sebagai motifator, fasilitator, koordinator, kolaborator, advokasi, pembaharu dan pengelola, dapat melakukan pendekatan kepada keluarga, memberikan arahan dan masukan bahwa keluarga sebagai pusat pendidikan dan pusat kebudayaan serta pusat agama, sehingga keluarga dapat memberikan pola asuh yang baik dan dapat diterima oleh anak remaja, kita sebagai perawat juga dapat melakukan pendekatan terhadap remaja yang bermasalah tersebut dengan cara memberikan motivasi untuk melepaskan diri dari kebiasaan yang mereka jalani selama ini.
Dari fenomena diatas, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Pola Asuh Keluarga dengan Kenakalan Remaja”.

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : adakah hubungan pola asuh keluarga dengan kenakalan remaja di Dusun Sono RW.04 Desa Kepuh Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Tahun 2008.

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pola asuh keluarga dengan kenakalan remaja di Dusun Sono RW.04 Desa Kepuh Kecamatan Papar Kabupaten Kediri.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi pola asuh keluarga di Dusun Sono RW.04 Desa Kepuh Kecamatan Papar Kabupaten Kediri.
2. Mengidentifikasi tingkat kenakalan remaja di Dusun Sono RW.04 Desa Kepuh Kecamatan Papar Kabupaten Kediri.
3. Menganalisa hubungan pola asuh keluarga dengan kenakalan remaja di Dusun Sono RW.04 Desa Kepuh Kecamatan Papar Kabupaten Kediri.

1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Bagi peneliti
1. Sebagai pengalaman peneliti dalam bidang sosial keluarga.
2. Menambah pengetahuan peneliti tentang kenakalan remaja.


1.4.1 Bagi masyarakat
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi keluarga untuk dapat menerapkan pola asuh dalam keluarga dengan tujuan meminimalkan kenakalan remaja.
1.4.2 Bagi peneliti lain
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data tambahan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian selanjutnya.
1.4.3 Bagi Institusi pendidikan
Diharapkan peran pendidik dapat memberikan motivasi dan arahan bagi remaja untuk melakukan kegiatan yang lebih positif.

1.5 Batasan Penelitian
Untuk mengarahkan ruang lingkup penelitian, maka penelitian ini hanya membahas : hubungan pola asuh keluarga dengan kenakalan remaja di Dusun Sono RW.04 Desa Kepuh Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Tahun 2008.

Link download KTI lengkap ini
07.Hubungan Pola Asuh Keluarga dengan Kenakalan Remaja
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...