KTI-SKRIPSI: 10.hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pengetahuan anak kelas VI SD tentang seksual

10.hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pengetahuan anak kelas VI SD tentang seksual

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah
Dikalangan masyarakat kita saat ini seks masih dianggap tabu dan sering dibicarakan secara sembunyi-sembunyi. Sebagian orang menganggap sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan, tetapi pada sebagian orang lagi menganggap pada era globalisasi seperti sekarang ini,seks seharusnya dibicarakan sejak dini agar anak-anak tidak terjerumus dalam tindakan coba-coba yang salah, yang dapat berakibat fatal (Saringendyanti, 1998:20).

Hampir semua orang tua berkeinginan memberikan suatu awal atau permulaan yang baik kehidupan anak-anaknya, termasuk menanamkan pemahaman dan sikap yang positif terhadap seks, hal yang sangat berpengaruh dalam kehidupan anak-anak mereka kelak (Pikiran Rakyat Cyber Media,2004). Persepsi kita mengenai seks dan sifat-sifat kita sendiri sangat mempengaruhi terhadap pandangan dan sifat-sifat anak dalam kaitannya tentang seks. Kita tentunya tidak merasa sulit untuk menceritakan kepada anak-anak mengenai bagaimana tanaman itu tumbuh, apa yang menyebabkan turunnya hujan. Tetapi banyak orang tua yang masih mengalami kesulitan untuk menyembunyikan rasa tabu ketika anak kecilnya bertanya mengenai hal-hal yang menyangkut seks. Hal ini dapat dipahami karena tingkat pendidikan orang tua yang berpengaruh terhadap pengetahuan dan penyampaian informasi kepada anak,selain itu seks merupakan suatu “wilayah” khusus, yang erat kaitannya dengan tatanan nilai, perasaan, emosi, dan keinginan kita. Untuk itu perlu suatu penyampaian informasi yang tepat sesuai dengan usia anak (Pikiran Rakyat, 2004).
Pada tahun 2000 sekitar + 7,5 juta jumlah pelajar SD di Indonesia sebagian dari mereka diantaranya akan terancam terjerumus ke dalam kehidupan seks bebas yang telah merebak dikalangan remaja dan anak-anak yang umumnya pada anak Indonesia yang berusia 10 – 15 tahun (www.pend.seks.anak.com,2007). Menurut hasil survai peneliti pada sebagian anak, siswa kelas VI SD di SDN 2 Dandangan Kediri,yang berusia 12 – 13 tahun, masih ada anak yang belum mengerti dan paham apa arti sebenarnya dari seks itu sendiri. Hal ini merupakan masalah akibat kurangnya informasi dan pemahaman yang benar yang seharusnya dapat diberikan melalui pendidikan seks sejak dini (Saringendyanti,1998:20). Seperti fenomena yang terjadi pada anak-anak di daerah sekitar SDN 2 Dandangan atau daerah kota Kediri pada umumnya ,anak-anak belajar dan cari tahu tentang pendidikan seks tidak pada ibu atau orang tuanya,tetapi lebih memilih cari tahu lewat informasi dari teman sebayanya,lewat internet,atau buku-buku porno. Sehingga dapat mengakibatkan percobaan seks yang negatif.
Salah satu fakta yang patut mendapat perhatian dari orang tua adalah percobaan seks yang terjadi atau dilakukan anak, yang tidak memiliki bekal pengetahuan yang baik mengenai seks, hal ini karena kurangnya pemahaman dan informasi yang didapatkan oleh anak.. Bagi anak percobaan tersebut adalah salah satu cara untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang diinginkannya. Maka dari itu sebaiknya informasi dan pendidikan seks diberikan oleh orang tua sendiri. Kesulitan yang timbul kemudian adalah apabila pengetahuan atau pendidikan orang tua yang kurang memadai secara teoritis dan objektif menyebabkan sikap kurang terbuka dan cenderung tidak memberikan pemahaman tentang masalah – masalah seks anak. Akibatnya anak mendapatkan informasi seks yang tidak sehat (//J: \ Pendidikan seks anak.htm.2007).
Berdasarkan uraian diatas, maka pemberian pendidikan seks pada anak memang perlu dan yang terbaik adalah yang diberikan oleh orang tua sendiri. Pendidikan seks ini sebaiknya diberikan dalam suasana akrab dan terbuka dari hati ke hati antara orang tua dan anak. Tetapi informasi atau pendidikan seks yang diberikan ini haruslah diberikan sesuai usia dan perkembangan seksual (Saringendyanti,1998 : 20). Namun demikian, pernyataan tersebut perlu dikaji lebih mendalam lagi melalui studi penelitia, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dengan Tingkat Pengetahuan Anak Kelas VI SD Tentang Seksual di SDN 2 Dandangan Kediri.

I.2 Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut:
“Adakah hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pengetahuan anak kelas VI SD tentang seksual di SDN 2 Dandangan Kediri ?”

I.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan orang tua dengan pengetahuan anak SD kelas VI tentang seksual.
1.3.2 Tujuan Khusus
tujuan khusus pada penelitian ini adalah
1.3.2.1 Mengidentifikasi tingkat pendidikan orang tua
1.3.2.2 Mengidentifikasi tingkat pengetahuan (C1-C2) anak SD kelas VI tentang seksual
1.3.2.3Mengidentifikasi hubungan tingkat pendidikan orang tua dengan pengetahuan anak SD kelas VI tentang seksual

I.4 Memanfaatkan Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Sebagai dasar mengembangkan pengetahuan dan menambah wawasan dan juga masukan dan memberikan wawasan kepada orang tua dan anak tentang pentingnya pendidikan seks.
1.4.2 Bagi Orang Tua
Menambah wawasan orang tua tentang manfaat pendidikan seks pada anak
1.4.3 Bagi Anak
Sebagai dasar untuk mengembangkan pengetahuan agar lebih mengerti proses keturunan, memudahkan anak-anak menerima keberadaan tubuhnya secara menyeluruh dan menerima fase-fase perkembangannya secara wajar.
1.4.4Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai dasar untuk mengembangkan pengetahuan dan menambah wawasan
1.4.5 Bagi Penelitian Selanjutnya
Sebagai acuan dasar untuk penelitian selanjutnya

I.5 Batasan Penelitian
Untuk mengarahkan ruang lingkup penelitian, maka masalah yang diteliti dibatasi pada Hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pengetahuan anak SD kelas VI tentang seksual di SDN 2 Dandangan Kediri pada bulan April 2008.

Link download artikel lengkap ini
10.hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pengetahuan anak kelas VI SD tentang seksual
BAB 1-3
BAB 4
BAB 5

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...