KTI-SKRIPSI: 09.hubungan tingkat keparahan acne vulgaris dengan gambaran diri pada usia remaja

09.hubungan tingkat keparahan acne vulgaris dengan gambaran diri pada usia remaja

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Acne vulgaris adalah peradangan kronik folikel pilosebasea yang menjadi masalah pada hampir semua remaja, dimana terdapat kenaikan hormon androgen yang beredar dalam darah yang dapat menyebabkan hiperplasia dan hipertrofi dari glandula sebasea (Harahap, 2000). Jerawat atau acne merupakan keradangan pada bagian kelenjar minyak pada bagian kulit manusia, kajian dalam bidang perobatan telah menunjukkan terdapat kurang lebih lima puluh jenis jerawat. Perkataan jerawat lebih menunjukkan kepada jenis jerawat umum yaitu acne vulgaris.

Hal ini merupakan satu jenis penyakit yang berlaku pada unit pilosebaceous terdiri dari pada rongga rambut dan kelenjar minyak pada bagian kulit. Jerawat jenis ini merupakan jenis jerawat yang paling sering di alami oleh individu terutama golongan remaja dan golongan dewasa pada awal umur 20an. Individu yang mengalami masalah jerawat sering kali mempunyai masalah yang berkaitan dengan harga diri, keyakinan terhadap diri sendiri, pergaulan sosial, kemurungan, kegusaran (Iibrahim, 2006). Masalah jerawat sering terjadi pada bagian muka, belakang badan dan dada. Masalah ini memberi kesan psikologis yang buruk pada remaja. Terutama remaja dalam alam persekolahan. Pada tahap ini, faktor image remaja serta aktivitas pergaulan sosial amat penting. Walaupun masalah dianggap ringan dan boleh diobati sendiri tetapi jika tidak dirawat akan mengakibatkan kesan fisik dan emosi yang buruk (Iibrahim, 2006).


Acne vulgaris paling sering ditemukan selama pertengahan usia belasan (Landow, 1984). Insiden terbanyak, pada wanita terjadi sekitar usia 14-17 tahun, sedangkan pada laki-laki usia 16-19 tahun (Harahap, 2000). Kurang lebih 85% dari pada individu dalam lingkungan umur 12 hingga 25 tahun akan menghadapi jerawat. Terdapat laporan yang menyatakan bahwa insiden jerawat di kalangan remaja mencapai 100% (Iibrahim, 2006). Rentang usia tersebut di kenal sebagai masa remaja, masa remaja berlangsung dari umur 15 atau 16 sampai 21 tahun (Sabri, 1993).
Masa remaja ini merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan. Masa ini dikenal sebagai: suatu periode peralihan, suatu masa perubahan, usia bermasalah, saat dimana individu mencari identitas, usia yang menakutkan, masa tidak realistik dan masa ambang dewasa. Suatu masa perubahan: masa remaja merupakan periode perubahan yang sangat pesat baik dalam perubahan fisiknya maupun perubahan sikap dan perilakunya (Sabri, 1993). Perubahan fisik yang disebabkan proses kematangan, gangguan struktural di otak, gangguan organik, gangguan endokrin, cedera, malnutrisi, obat-obat atau penyakit, sering disertai perubahan kepribadian. Perubahan fisik ini berpengaruh terutama pada konsep diri (Hurlock dikutip Nursalam, 2001).
Hampir delapan dari sepuluh orang yang berusia remaja menderita jerawat, padahal pada usia ini para remaja peka sekali terhadap penampilan dirinya dan sedang mencari-cari nilai rasa percaya diri (Ragawaluya, 1997). Sekitar 80% remaja remaja dan anak muda yang ber usia 11 hingga 30 tahun mengalami masalah jerawat (Republika co.id). Data yang di dapat di SMK PGRI 4 Kediri jumlah seluruh siswa kelas X sebanyak 417 orang. Sedangkan yang menderita Acne vulgaris, Kelas OT, 1 sebanyak 4 siswa, Kelas OT, 2 sebanyak 3 siswa, Kelas OT, 3 sebanyak 4 siswa, Kelas OT, 4 sebanyak 5 siswa, Kelas OT, 5 sebanyak 7 siswa, Kelas OT, 6 sebanyak 3 siswa, Kelas OT, 7 sebanyak 4 siswa, Kelas OT, 8 sebanyak 3 siswa, Kelas OT, 9 sebanyak 4 siswa, Kelas OT, 10 sebanyak 3 siswa.
Faktor yang sering menyebabkan timbulnya jerawat antara lain kontaminasi bakteri, zat-zat kimia tertentu atau alergi obat, makanan tertentu antara lain yang banyak mengandung lemak dan merangsang aktivitas kelenjar lemak, cuaca yang panas, tekanan psikologis (stress). Jerawat walaupun tidak membahayakan tapi bisa memberikan dampak negatif pada orang yang mengalaminya. Pertama-tama, kulit menjadi kurang indah karena terkena masalah seperti scar, bopeng, flek bekas jerawat. Yang kedua adalah dampak psikologis di mana orang tersebut jerawat merasa minder/malu (Medika Republika Co,Id).
Penanganan acne yang utama adalah membersihkan kulit dari debris dan kelebihan lemak pada permukaan kulit, pada acne yang membandel juga dapat diberikan obat anti acne yang terdiri dari obat supresi sebum, keratolisis dan antibiotik. Terapi hormon juga dapat diberikan pada pasien dengan acne vulgaris yang berlebihan dehidrotestosteron. Hormon juga diberikan adalah anti androgen. Sedangkan untuk pencegahan, terapkan empat dasar perawatan kulit yang umum yaitu: pembersihan, perlindungan, pelembapan, perbaikan/eksfoliasi (pengelupasan). Sel – sel yang mati dan merangsang pertumbuhan sel – sel baru yang telah mati, bisa juga di kombinasi dengan bahan pemutih (Republika Online).
Dengan terjadinya gangguan ini, sedikit banyak akan mempengaruhi konsep diri pada remaja yang mengalaminya. Remaja yang menolak diri menjadi tidak dapat menyesuaikan diri dan tidak bahagia. Begitu pula dengan remaja yang mengalami ketidakpuasan terhadap dirinya, maka ia cenderung menganggap dirinya sendiri tidak berharga dan merenung atau bahkan mencoba bunuh diri (stuart and sundeen.1998).
Berdasarkan masalah di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian hubungan tingkat keparahan acne vulgaris dengan gambaran diri pada usia remaja.

1.2 Rumusan Masalah
Adakah hubungan tingkat keparahan acne vulgaris dengan gambaran diri pada usia remaja di SMK PGRI 4 Kediri ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menggambarkan hubungan antara tingkat keparahan acne vulgaris dengan gambaran diri pada usia remaja.

1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi tingkat keparahan acne vulgaris pada usia remaja.
1.3.2.2 Mengidentifikasi gambaran diri pada usia remaja.
1.3.2.3 Menganalisa hubungan tingkat keparahan acne vulgaris dengan gambaran diri pada usia remaja.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Instansi Tempat Penelitian.
Sebagai masukan/informasi bagi instansi tentang adanya gangguan gambaran diri pada siswa dengan acne vulgaris.
1.4.2 Bagi Profesi
Memberi masukan pengetahuan kepada perawat akan pentingnya memberikan perawatan secara holistic bagi klien dengan acne vulgaris khususnya pada usia remaja.
1.4.3 Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mendapatkan pengalaman belajar dalam membuat sebuah penelitian serta memberi gambaran dan informasi bagi peneliti selanjutnya.
1.4.4 Bagi Responden
Diharapkan para responden lebih menjaga dan merawat kulit wajah agar tidak menimbulkan acne vulgaris sehingga dapat menambah rasa percaya diri.

Link download KTI lengkap ini
09.hubungan tingkat keparahan acne vulgaris dengan gambaran diri pada usia remaja
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...