KTI-SKRIPSI: 01.perbedaan terjadinya efek samping antara pengguna alat kontrasepsi suntik dan pil

01.perbedaan terjadinya efek samping antara pengguna alat kontrasepsi suntik dan pil

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera ( NKKBS ) yang berorientasi pada “catur warga” atau zero population growth ( pertumbuhan seimbang ).Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah berumur panjang ( sejak 1970 ) dan masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan angka kelahiran dengan bermakna.Masyarakat dapat menerima hampir semua metode medis teknis Keluarga Berencana yang dicanangkan oleh pemerintah.

( Manuaba, 1998: 438)
Sejak Pelita V program KB Nasional berubah menjadi Gerakan KB Nasional.Gerakan KB Nasional adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan NKKBS dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia.Hasil sensus 1990 menunjukkan bahwa gerakan KB Nasional telah berhasil merampungkan landasan pembentukan Keluarga Kecil,dalam rangka pelembagaan dan Pembudayaan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera ( NKKBS).Langkah besar yang perlu dibangun selanjutnya adalah Pembangunan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.Tujuan Gerakan KB Nasional adalah mewujudkan Keluarga Kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia.
Sasaran Gerakan KB Nasional adalah:( 1) Pasangan Usia Subur,dengan prioritas PUS muda dengan paritas rendah.(2) Generasi muda dan Purna PUS.(3) Pelaksana dan pengelola KB.(4) Sasaran wilayah adalah wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk tinggi dan wilayah khusus seperti sentra industri,pemukiman padat,daerah kumuh,daerah pantai,dan daerah terpencil.
(Wiknjosastro, 2002: 902)
Pencapaian target peserta KB baru dari tahun 1993/1994/ s/d 1997/1998 menunjukkan kecenderungan meningkat, yaitu dari 85,8% menjadi lebih dari 100%.Pola penggunaan alat kontrasepsi akseptor baru pada tahun 1997/1998 yaitu IUD 13,4%, pil 32,3%, kondom 1,2%, operasi 0,0%, suntik 42,4%, Implant 10,1%, obat vaginal 1,0%.( Anonim, 1998 )
Efek samping yang mempengaruhi ibu yang memakai Depo-Provera yaitu perubahan menstruasi untuk beberapa bulan terjadi perdarahan dan bercak yang ireguler dan tidak dapat diduga sampai terjadi amenore pada sebagian besar wanita dan dijumpai pula keluhan mual, pusing, berat badan meningkat.
(Varney, 2001: 35 )
Efek samping yang ditimbulkan oleh alat kontrasepsi pil adalah muntah, pusing, mual, nyeri payudara, berat badan yang bertambah, spotting, amenorea, keputihan, akne. Dari kejadian sehari-hari, efek samping merupakan faktor utama dari penghentian pemakaian pil oral, baik dalam bulan pertama maupun sesudahnya.( Hartanto, 2004: 127 )
Pada bulan oktober 2002 di Jawa Timur kejadian efek samping pemakai alat kontrasepsi 5.595 orang yaitu MOP 14 orang,MOW 88 orang,Implat 768 orang,suntik 3.030 orang,pil 483 orang,kondom 1 orang,Iud 1.211 orang.
(Kasmiyati, 2002 )
Dari hasil Se-kodya Malang pada tahun 2006 jumlah Pasangan Usia Subur sebanyak 451.851 dan yang telah menjadi akseptor KB aktif 96.531 ( 21,36% ),jumlah Pasangan Usia Subur KB baru sebesar 45.411 orang (10,05%) , Peserta KB suntik 51%,pil 28%,implant 11%,MOP/MOW 8%,IUD 2%,kondom 0% .Dari data di Kecamatan Karangploso persentase pemakai KB aktif IUD 24,32%,MOP/MOW 1,63%,Implant 2,03%,suntik 44,08%,pil 26,26%,kondom 0,1%.dan persentase KB baru IUD 6,32%,MOP/MOW 0,54%,implant 5,47%,suntik 85,53%,pil 2,04%,kondom 0,11%.
( Bidang Pelayanan dan PPSM Dinkes Malang ).
Dari data di Dusun Krajan Desa Ngenep jumlah Ibu Usia Subur peserta KB pemerintah 107 orang dan swasta 241 orang dengan pemakai alat kontarsepsi MOW 10 orang, MOP 2 orang, IUD 24 orang, Implant 48 orang, pil 106 orang, suntik 158 orang. Ibu Usia Subur yang pernah melaporkan mengalami efek samping yaitu pada KB suntik 39 orang dan pil 10 orang.
Dari data yang telah diuraikan diatas peneliti ingin meneliti” Perbedaan terjadinya efek samping antara alat kontrasepsi suntik dan pil di Dusun Krajan Desa Ngenep Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang”


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merumuskan masalah“ Bagaimanakah perbedaan terjadinya efek samping antara pengguna alat kontrasepsi suntik dan pil di Dusun Krajan Desa Ngenep Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang” ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Mengidentifikasi perbedaan terjadinya efek samping antara pengguna alat kontrasepsi suntik dan pil
1.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1. Mengidentifikasi terjadinya efek samping pada pengguna alat kontrasepsi suntik
1.3.2.2. Mengidentifikasi terjadinya efek samping pada pengguna alat kontrasepsi pil
1.3.2.3. Menganalisa perbedaan terjadinya efek samping antara pengguna alat kontrasepsi suntik dan pil
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Bagi tenaga kesehatan
Sebagai masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan di bidang kesehatan khususnya bidang KB suntik dan pil
1.4.2 Bagi masyarakat
Menambah pengetahuan dalam memilih kontrasepsi yang sesuai dan dapat mengetahui efek samping serta keuntungan KB suntik dan pil.
1.4.3 Bagi institusi pendidikan
Hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai dokumentasi dan bahan bacaan serta memberi masukan tentang hal-hal yang melatarbelakangi efek samping pada KB suntik dan pil.
1.4.4 Bagi profesi
Menjadi bahan masukan dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam bidang pelayanan KB.
1.4.5 Bagi peneliti
Sebagai pengalaman yang sangat berarti dalam melakukan penelitian tentang efek samping KB suntik dan pil.

Link download KTI lengkap ini
01.perbedaan terjadinya efek samping antara pengguna alat kontrasepsi suntik dan pil
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...