KTI-SKRIPSI: 15.Hubungan Persepsi Mahasiswa tentang Gizi dengan Pola Makan pada Mahasiswa

15.Hubungan Persepsi Mahasiswa tentang Gizi dengan Pola Makan pada Mahasiswa

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Gizi mempunyai hubungan dengan kesehatan tubuh dimana untuk menyediakan energi; membangun dan memelihara jaringan tubuh serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Oleh karena itu gizi sudah ada pada zaman purba dan Yunani. Serta awal abad ke – 16 para ahli mulai meneliti tentang proses yang berhubungan dengan cara pemenuhan gizi (Almatsier, 2002).

Gizi merupakan keseluruhan proses dalam makhluk hidup untuk menerima bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktivitas penting dalam tubuhnya sendiri. (E. Beck; 2002 : 41-42).
Persepsi yang salah tentang gizi biasanya umum terjadi disetiap negara di dunia. Masyarakat dimanapun akan beruntung dengan bertambahnya pengetahuan mengenai gizi dan cara penerapan pengetahuan tersebut bagi tiap individu yang berbeda menurut tingkat usia dan keadaan fisiologisnya, namun pada saat ini persepsi tentang gizi kurang diperhatikan, terbukti masih banyaknya masyarakat yang belum dapat memenuhi pola makan yang sehat (Budiyanto, 2002 : 13).
Pola makan pada umumnya kebiasaan makan seseorang yang tidak berdasarkan keperluan fisik akan zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan. Kebiasaan ini berasal dari pola makan yang didasarkan pada budaya kelompok dan dianjurkan pada seluruh anggota keluarga. Beberapa keluarga biasanya mengembangkan pola makan tiga kali sehari yaitu makan pagi, siang dan malam, ada juga beberapa keluarga mengembangkan pola makan dua kali sehari yaitu makan siang dan malam bahkan beberapa keluarga mengembangkan makan jika lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. (Budiyanto, 2002 : 12).
Pola makan yang tidak teratur juga dapat menimbulkan masalah gizi karena ketidakseimbangan konsumsi makanan dan biasanya akan mengakibatkan kadar gula (glukosa) akan menurun; kadang-kadang sampai di bawah normal padahal gula darah adalah sumber utama bagi otak. (Ali Khomsah, 2003 : 122). Pola makan yang tidak teratur dapat juga mengakibatkan gizi kurang dan gizi lebih dimana gizi kurang merupakan keadaan patologis (tidak sehat) yang timbul karena tidak cukup makan dengan demikian konsumsi energi dan protein kurang selama jangka waktu tertentu sedangkan gizi lebih juga merupakan keadaan patologis (tidak sehat) yang disebabkan kebanyakan makan dimana mengkonsumsi energi lebih banyak dari kebutuhan. (Budiyanto, 2002 : 14).
Pada tahun 1950 masyarakat mulai mengenal pola makan sehat dan pada tahun 1995 sekitar 13% masyarakat mulai menerapkan pola makan sehat dengan menu seimbang (Almatsier ; 2002 : 281).
Menurut hasil study pendahuluan pada mahasiswa Akademi Keperawatan Lumajang pada bulan Juni 2005 dari 10 mahasiswa Akademi Keperawatan bahwa 30% makan teratur tiga kali sehari dan 70% mahasiswa Akademi Keperawatan makan tidak teratur berdasarkan data ini menunjukkan bahwa pola makan mahasiswa Akademi Keperawatan berbeda-beda.
Dari perkembangan lebih lanjut menurut hasil data study pendahuluan pola makan mahasiswa Akademi Keperawatan Lumajang bervariasi dari 30% makan teratur tiga kali sehari dengan menu seimbang, ada juga makan teratur tiga kali sehari tidak dengan menu seimbang dan dari 70% mahasiswa Akademi Keperawatan pola makannya ada yang dua kali sehari, satu kali sehari atau bahkan tidak teratur dengan demikian berdasarkan fenomena tersebut menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa Akademi Keperawatan tentang gizi kurang diperhatikan karena menurut Budiyanto (2002) pola makan yang baik adalah tiga kali sehari yaitu makan pagi, siang dan malam.
Berdasarkan kenyataan di atas diharapkan mahasiswa menerapkan pola makan yang baik dan teratur guna mewujudkan gizi yang seimbang sehingga akan mengakibatkan status gizi yang baik dan pada akhirnya akan mewujudkan berat badan ideal, sehat, bugar serta terhindar dari berbagai penyakit (www.infokes.com.2001).
Dari fenomena di atas penulis tertarik untuk memilih judul tentang hubungan persepsi mahasiswa tentang gizi dengan pola makan pada mahasiswa Akademi Keperawatan Lumajang tahun 2005.

1.2 Rumusan Masalah
Dari penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut “Adakah Hubungan Persepsi Mahasiswa tentang Gizi dengan Pola Makan pada Mahasiswa Akademi Keperawatan Lumajang Tahun 2005”.

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Persepsi Mahasiswa tentang Gizi dengan Pola Makan pada Mahasiswa Akademi Keperawatan Lumajang Tahun 2005.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi tingkat persepsi mahasiswa tentang gizi di Akademi Keperawatan Lumajang Tahun 2005.
2) Mengidentifikasi tentang pola makan mahasiswa di Akademi Keperawatan Lumajang Tahun 2005.
3) Mengidentifikasi tentang Hubungan Persepsi Mahasiswa tentang Gizi dengan Pola Makan pada Mahasiswa Akademi Keperawatan Lumajang Tahun 2005.

1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman pada peneliti tentang gizi serta pola makan yang baik pada mahasiswa.
1.4.2 Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi mahasiswa sehingga mahasiswa mampu menambah pengetahuan tentang gizi dan pola makan.
1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat memberikan informasi atau data dasar tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi tentang gizi terhadap pola makan bagi peneliti berikutnya
1.4.4 Bagi Institusi Akademi Keperawatan
Sebagai bahan masukan untuk pengembangan kurikulum terutama tentang Gizi dan Pola Makan.

Link download KTI lengkap ini
15.Hubungan Persepsi Mahasiswa tentang Gizi dengan Pola Makan pada Mahasiswa
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...