KTI-SKRIPSI: 11.pengaruh tingkat ekonomi keluarga ibu hamil terhadap pemilihan pertolongan saat persalinan pada ibu hamil

11.pengaruh tingkat ekonomi keluarga ibu hamil terhadap pemilihan pertolongan saat persalinan pada ibu hamil

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam rahim melalui vagina ke dunia luar (Mansjoer Arif, 1999).
Dalam menghadapi persalinan seorang ibu dapat mempercayakan dirinya pada bidan, dokter umum, dokter spesialis obstetri dan ginekologi bahkan seorang dukun untuk pemeriksaan secara teratur melakukan pengawasan hamil sampai pada persalinan (Ida Bagus gde, 1999). Sedangkan yang diperbolehkan menolong persalinan adalah dokter umum, bidan, perawat yang telah mengikuti pelatihan dan petugas obtetri yang mendapat ketranpilan dari orang tuanya secara tradisional (Dukun beranak) serta ahli kebidanan dan kandungan. Tetapi di negara maju masih banyak persalinan yang ditolong oleh dukun bersalin baik yang terlatih maupun tidak. Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor ekonomi, agama, sosial budaya kadang-kadang juga mempengaruhi pemilihan tenaga penolong saat persalinan (Judi januadi Endjun, 2002). Sehingga Angka Kematian Ibu (AKI) tinggi, menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 1994 angka kematian ibu 390 per 100.000 kelahiran.

Saat ini angka kematian ibu maternal dan bayi seperti halnya negara berkembang khususnya di Indonesia jauh berada di atas angka kematian ibu di negara-negara ASEAN. Sebagai gambaran kematian maternal diperkirakan 500.000 per tahun. Di Indonesia kurang lebih 20.300 kejadian kematian maternal di Indonesia kurang lebih 70 kali lebih tinggai dari negara maju seperti USA. Tiga faktor penyebab utama tingginya angka kematian ibu di Indonesia yaitu perdarahan setelah persalinan, ionfeksi, eklamsia (Departemen Kesehatan RI, 1996).
Penyebab kematian ibu terbesar (58,1%) adalah perdarahan dan eklamsia. Kedua sebab itu sebenarnya bisa dicegah dengan pemeriksaan kehamilan (Ante Natal Care : ANC) yang memadai. Tetapi karena pemeriksaan tersebut memakai biaya, para ibu hamil merasa enggan untuk mengeluarkan biaya untuk melakukan pemeriksaan ANC. Khususnya wanita yang tinggal di desa, apalagi ibu dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Walaupun proporsi wanita usia 1-49 tahun yang melakukan ANC minimal 1x telah mencapai lebih dari 80%. Tetapi menurut SDKI 1997 masih sangat rendah, dimana sebesar 54% persalinan masih ditolong oleh dukun bayi (GOL dan UNICEF, 2000) (www.detik.com)
Tingkat ekonomi adalah salah satu faktor yang berperan dalam kesehatan dimana dengan alasan tidak mempunyai biaya (penghasilan rendah) masyarakat yang lebih memilih pengobatan tradisional dengan biaya relatif murah. Bagi masyarakat yang mempunyai penghasilan tinggi biaya kesehatan berapapun besarnya sering kali tidak menjadi persoalan, tetapi tidak demikian halnya bagi masyarakat yang tidak mampu (http :// www.balipost.co.id ). Status ekonomi masyarakat dipengaruhi oleh beberapa hal diantara pekerjaan penghasilan dan pendidikan (H. Abu Ahmadi, 1997)
Dari survei dilakukan di desa wates kulon dengan jumlah penduduk 4000 orang yang terdiri dari 600 kepala keluarga didapatkan data 120 KK (20%) termasuk dalam tingkat ekonomi tinggi 210 KK (35%) termasuk dalam tingkat ekonomi sedang, 270 KK (45%) termasuk dalam tingkat ekonomi rendah
Begitu juga yang selama ini terjadi di masyarakat Wates Kulon. Mereka cenderung memilih pertolongan ke dukun saat persalinan daripada ketenaga kesehatan yang disebabkan oleh rendahnya tingkat ekonomi masyarakat. Semua itu dapat dilihat dari masyarakat yang tidak pernah memeriksakan diri ke Puskesmas saat hamil.
Dan berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada 10 orang ibu melahirkan di desa Wates Kulon didapatkan 6 orang melahirkan ke dukun karena biayanya lebih murah dan 4 orang melahirkan ke bidan dengan alasan keselamatan lebih terjamin.
Berdasarkan fenomena diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui lebih lanjut sejauh mana tingkat ekonomi keluarga mempengaruhi pemilihan pertolongan saat persalinan di desa Wates Kulon Kecamatan Ranuyoso Tahun 2005.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yakni, “Adakah pengaruh tingkat ekonomi keluarga ibu hamil terhadap pemilihan pertolongan saat persalinan pada ibu hamil di desa Wates Kulon tahun 2005”.

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mempelajari pengaruh tingkat ekonomi keluarga ibu hamil terhadap pemilihan pertolongan saat persalinan.

1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi tingkat ekonomi keluarga ibu hamil di desa Wates Kulon.
1.3.2.2 Mengidentifikasi pemilihan pertolongan saat persalinan pada ibu hamil di desa Wates Kulon.
1.3.2.3 Mengidentifikasi pengaruh tingkat ekonomi keluarga ibu hamil terhadap pemilihan pertolongan saat persalinan di desa Wates Kulon.
1.4 Manfaat Peneliti
1.4.1 Bagi Peneliti
Sebagai masukan bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pengaruh tingkat ekonomi keluarga terhadap pemilihan pertolongan saat persalinan.
1.4.2 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan tingkat ekonomi dan pemilihan pertolongan saat persalinan.
1.4.3 Bagi Perawat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi perawat tentang pentingnya pelaksanaan asuhan keperawatan dalam pencapaian standart pelayanan.
1.4.4 Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi atau bahan masukan tentang upaya-upaya yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan asuhan keperawatan dalam hal pelayanan kesehatan.

Link download KTI lengkap ini
11.pengaruh tingkat ekonomi keluarga ibu hamil terhadap pemilihan pertolongan saat persalinan pada ibu hamil
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...