KTI-SKRIPSI: 12.pengaruh Kebiasaan merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut

12.pengaruh Kebiasaan merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Merokok merupakan suatu kebiasaan yang dapat memberikan kenikmatan bagi perokok, namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang di sekitarnya (Soetjiningsih, 2004 : 191). Banyaknya perokok dan produksi rokok yang semakin tinggi menyebabkan semakin luasnya kawasan bebas merokok di masyarakat. Para perokok kurang mengerti bahwa rokok tersebut bisa menimbulkan penyakit karena bahan rokok mengandung ribuan racun yang membahayakan kesehatan. (Dody Hidayat, 2004 : 22).

Jumlah perokok di Indonesia mengalami peningkatan dan cukup memprihatinkan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2001 menyebutkan bahwa tingkat perokok di Indonesia sebayak 31,4 % dan jumlah perokok laki-laki mencapai 59% dan jumlah perokok perempuan mencapai 3,7 % (Dody Hidayat, 2004 : 23). Dr W.L Mendenhall dari Haryard University mengemukakan bahwa rokok menyebabkan iritasi serius pada selaput lendir mulut dan hampir 65 % perokok ditemukan adanya luka di dalam mulut serta diskolorasi pada gigi jika kebiasaan tidak dihentikan (Ernest Caldwell, 2001 : 35-36).
Sebatang rokok mempunyai kandungan nikotin sekitar 20,9 mg bahkan di dalam rokok yang tidak mengandung nikotin pun pada mereknya terdapat sekitar 10,4 mg nikotin. Menurut percobaan yang dilakukan oleh para ahli menemukan bahwa 50 mg nikotin yang disuntikkan langsung ke dalam aliran darah dapat menimbulkan kematian. Untungnya tidak seluruh nikotin dapat diserap tubuh. Hanya sekitar 2 mg yang ikut masuk dari seluruh kandungan nikotin dari rokok yang dihisap. Dari jumlah sekecil itu memang tidak langsung membuat orang meninggal tetapi sudah merusak sistem pernapasan dan bagian tubuh yang lain seperti pada gigi dan mulut (Ernest Caldwell, 2001 : 9).
Sesungguhnya akibat negatif dari rokok sudah mulai terasa pada waktu orang mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO, tar, nikotin dan asap sendiri dihirup ke jalan nafas (Farid Indrajaya, 2000) pada perokok berat biasanya timbul mukosa kemerahan di palatum dan terbatas pada daerah yang terpapar uap tembakau rokok. Hal ini lama kelamaan akan berubah menjadi keabu-abuan, menebal, berfisur dan dapat berubah menjadi coklat atau hitam karena deposit tar (Arif Mansjoer, 2000 : 106). Merokok juga menyebabkan penyakit periodontal dan terjadinya karang gigi yang bisa mengeras membentuk calculus (Mervyn G. Hardinge, 2003 : 158). Selain itu merokok dapat menyebabkan plak dan dan lubang (karies pada gigi). (Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur Pemberdayaan Sumber Daya, 2004).
Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu usaha untuk mengurangi penyakit gigi dan mulut yang tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut. Dengan adanya gigi berlubang dan bau mulut yang tidak sedap membuat orang menjadi rendah diri, kurang percaya diri dan akan menjadi kendala di dalam pergaulan. Berdasarkan pernyataan di atas perlu diketahui bahwa mempunyai mulut dan gigi yang sehat bukan hanya indah di pandang melainkan sangat penting bagi kesehatan. (Ilham Prawira, 2001 : 101), untuk membatasi hal ini maka peran perawat melaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dengan menambah pengetahuan; mengubah sikap dan mengarahkan tingkah laku sesuai konsep kesehatan gigi dan mulut (Azrul Azwar, 1993). Untuk itu ada beberapa hal yang harus diketahui oleh perokok dan masyarakat yaitu cara berhenti merokok dan melakukan langkah bijak meninggalkan dunia rokok (Dadang Suhendrik, 2000).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RW. 01 Dusun Karang Dalem Dringu Probolinggo pada 10 bapak-bapak yang merokok yang telah diwawancarai, didapatkan 70% kondisi gigi dan mulut kurang (bibir hitam dan disertai plak), 20% kondisi gigi danmulut cukup baik dan 10% dalam kondisi baik (bersih, tidak ada plak). Hal inilah yang mendasari diadakannya penelitian untuk mengetahui secara nyata pengaruh merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut di RW. 01 Dusun Karangdalem Dringu Probolinggo.

1.2 Rumusan Masalah
Adakah pengaruh Kebiasaan merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut di RW. 01 Dusun Karang Dalem Dringu Probolinggo ?.

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mempelajari pengaruh kebiasaan merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut di RW. 01 Dusun Karang Dalem Dringu Probolinggo.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi perilaku merokok pada masyarakat RW. 01 Dusun Karang Dalem Dringu Probolinggo.
2) Mengidentifikasi kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat RW. 01 Dusun Karang Dalem Dringu Probolinggo.
3) Mengidentifikasi pengaruh kebiasaan merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat RW. 01 Dusun Karangdalem Dringu Probolinggo.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Masyarakat
Diharapkan dari hasil penelitian ini masyarakat mendapat informasi tentang merokok dan perawatan gigi dan mulut bagi perokok.
1.4.2 Bagi Peneliti
Dari hasil penelitian ini, peneliti dapat mengetahui pengaruh kebiasaan merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut dan juga sebagai tambahan ilmu pengetahuan.
1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber data tambahan bagi peneliti berikutnya dan bahan perbandingan penelitian yang akan datang yang sejenis (tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut pada perokok).

Link download KTI lengkap ini
12.pengaruh Kebiasaan merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut
BAB I-V

1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...