KTI-SKRIPSI: 08.Pengaruh Pemaparan Faktor Kimia Lingkungan Kerja Terhadap Keluhan Gangguan Sistem Pernafasan Pada Pengrajin Manik-Manik

08.Pengaruh Pemaparan Faktor Kimia Lingkungan Kerja Terhadap Keluhan Gangguan Sistem Pernafasan Pada Pengrajin Manik-Manik

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan perkembangan zaman dan pertumbuhan kehidupan serta budaya manusia yang cenderung ke arah ultra modern, maka resiko penyakit akibat kerja akan meningkat pula. Hal terutama dirasakan pada modernisasi yang menggunakan berbagai bahan kimia beracun. (Dainur, 1995 : 84)
Kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja merupakan tiga komponen utama dalam kesehatan kerja. Dimana hubungan interaktif dan serasi antara ketiga komponen tersebut akan menghasilkan kesehatan kerja yang baik dan optimal. (Pusat Kesehatan Kerja. www.depkes.go.id : 2005)

Suatu pekerjaan biasanya dilakukan dalam suatu lingkungan atau situasi, yang berakibat beban tambahan pada jasmani dan rohani tenaga kerja. Faktor penyebab beban tambahan lingkungan kerja yang dimaksud adalah faktor fisik, kimia, biologi, fisiologis dan mental psikologis. Dimana faktor kimia terdiri dari gas, uap, debu, kabut, asap, cairan dan benda padat dari bahan-bahan kimia. Faktor-faktor tersebut dalam jumlah yang cukup dapat mengganggu daya kerja seorang tenaga kerja. (Suma’mur, 1995 : 49 )
Sebagai misal sederhana, bahan kimia organik acrylonitrile yang bersifat cairan dipakai dalam pembuatan karet sintetis resin dan serat akrilik mempunyai efek kesehatan yaitu apabila akut uapnya merupakan iritan mata yang kuat dan perangsang kulit. Nyeri kepala, bersin, kelemahan, pusing kepala sampai menyebabkan asfiksia dan kematian. Dan apabila kronik acrylonitrile bersifat karsinogenik. ( J.M. Harrington dan F. S. Gill. 2003 : 129 )
Saluran nafas atas dan bawah sangat rawan terhadap bahan berbahaya ditempat kerja. Lebih dari 80 % bahan ini masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan. Misalnya asma akibat kerja yang dapat disebabkan oleh berbagai jenis debu. Apabila debu-debu tersebut dihirup akan sampai ke paru, sehingga mengurangi penggunaan optimal organ-organ sistem pernafasan untuk mengambil oksigen dari udara bebas. Efek pemajanan seperti itu juga dapat dirasakan pada sistem organ lainnya, tetapi kerusakannya seringkali terletak pada saluran udara dan paru.(JM. Harrington dan F. S. Gill. 2003 : 85 )
Gangguan fungsi pernafasan umumnya dihubungkan dengan penurunan fungsi saluran pernafasan dan paru. Keluhan secara subyektif biasanya dengan mengamati adanya gejala yang dominan yaitu batuk dan sesak napas. Sulit untuk menentukan secara kuantitatif dari gejala utama akibat gangguan pernafasan karena tidak ada baku emas yang jelas dan obyektif sampai saat ini (Trihastuti, 2002 : 81).
Gangguan-gangguan pada kesehatan dan daya kerja akibat berbagai faktor dalam pekerjaan bisa dihindarkan, asal saja ada kemauan baik dari pekerja untuk mencegahnya. Cara-cara mencegah gangguan-gangguan tersebut adalah dengan cara subtitusi, ventilasi umum, ventilasi keluar setempat, isolasi, pakaian/alat pelindung, pemeriksaan sebelum bekerja, pemeriksaan kesehatan secara berkala, penerangan sebelum bekerja dan pendidikan tentang kesehatan. ( Effendy, Nasrul, 1998 : 131 )
Dari hasil studi pendahuluan selama bulan mei 2005 di dapatkan data bahwa bahan utama kerajinan manik-manik di desa Tutul kecamatan Balung antara lain : yang berasal dari bahan kimia resin mengandung bahan kimia acrylonitrile dan sebagai bahan pengeras yaitu Methyl ethyl keton perokxide yang dapat menghasilkan debu dari proses penggerindaan dalam pembuatannya. Dari 10 pengrajin manik-manik dari bahan kimia, 4 diantaranya mengeluhkan sesak jika bau yang menyengat terhirup dan batuk jika debu masuk ke hidung dan mulut. Sedangkan pada pengrajin yang berasal dari bahan non kimia (tulang dan kayu), dari 10 pengrajin 2 diantaranya mengeluhkan sering batuk waktu bekerja.Berdasarkan data dari puskesmas Balung Kabupaten Jember mengenai angka kejadian Ispa selama tahun 2005 adalah sebanyak 1315 orang atau 32 % dari sejumlah jenis penyakit terbanyak dan menempati urutan pertama sebelum penyakit golongan gastroenterologi.
Dari penjelasan di atas telah disebutkan bahwa bahan kimia yang berupa gas, uap, debu, asap, cairan dan benda padat dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan yang mengakibatkan bronkospasme saluran pernafasan sehingga timbul batuk dan sesak nafas sebagai keluhan utama pada kelainan saluran pernafasan. (Stein, Jay. H, 1998 : 115 ).
Dari pernyataan diatas peneliti menjadi tertarik untuk meneliti “Pengaruh Pemaparan Faktor Kimia Lingkungan Kerja Terhadap Keluhan Gangguan Sistem Pernafasan Pada Pengrajin Manik-Manik di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember Tahun 2006”.

1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
“Adakah Pengaruh Pemaparan Faktor Kimia Lingkungan Kerja Terhadap Keluhan Gangguan Sistem Pernafasan Pada Pengrajin Manik-Manik di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember Tahun 2006”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana Pengaruh Pemaparan Faktor Kimia Lingkungan Kerja Terhadap Keluhan Gangguan Sistem Pernafasan Pada Pengrajin Manik-Manik di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember Tahun 2006.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pemaparan faktor kimia lingkungan kerja pada pengrajin manik-manik
2. Mengidentifikasi keluhan gangguan sistem pernafasan pada pengrajin manik-manik
3. Menganalisa pengaruh pemaparan faktor kimia lingkungan kerja terhadap keluhan gangguan sistem pernafasan pada pengrajin manik-manik di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Dapat memberikan masukan tentang sejauh mana pengaruh faktor kimia lingkungan kerja terhadap keluhan gangguan sistem pernafasan pada pengrajin manik manik
1.4.2 Bagi Instansi (Puskesmas)
Sebagai masukan untuk instansi terkait dalam rangka menentukan strategi untuk mengoptimalkan produktivitas kerja pengrajin manik manik di wilayah kerjanya.
1.4.3 Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan data pertimbangan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kesehatan kerja dan produktivitas kerja pada pengrajin yang memakai bahan kimia sebagai bahan baku kerajinannya.

Link download KTI lengkap ini
08.Pengaruh Pemaparan Faktor Kimia Lingkungan Kerja Terhadap Keluhan Gangguan Sistem Pernafasan Pada Pengrajin Manik-Manik
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...