BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil mikobakterium tuberkolosis (Hood dan Mukti, 1995:75). Penyakit tuberculosis paru (TB Paru) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 1992 menunjukkan bahwa tuberculosis merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskuler dan nomor satu dari golongan infeksi (Depkes RI 1994).
Awal tahun 1996-an TB kembali menjadi bahan pembicaraan dunia kedokteran karena ternyata masih membunuh sekitar 2 – 3 juta penduduk dunia, khususnya dinegara ekonomi lemah dan menengah. Dari tujuh penderita TB, lebih dari setengahnya terdapat di Indonesia, Iran, Meksiko, Filipina, Rusia, Afrika selatan, dan Thailand, belum lagi dinegara berpendapatan rendah seperti Afganistan, India, Myanmar, Nigeria, Pakistan, Sudan, dan Uganda. Menurut Dr. Tjandra Yoga Aditama, ahli penyakit paru – paru dari RS. Persahabatan, Jakarta, kini diperkirakan setiap tahun di dunia muncul empat juta penderita yang tidak menular atau pembawa kuman TB. Setiap tahun diperkirakan tiga juta orang meninggal karena penyakit ini, diantaranya satu juta kaum wanita dan sekitar 100.000 anak – anak.
Di Indonesia sendiri TB merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung, pembuluh darah dan penyakit mennular. Jumlah penderitanya sekitar 500.000 orang/tahun dan kematian sekitar 175.000 orang/tahun, khususnya di daerah pedesaan miskin dan daerah kumuh perkotaan yang rawan kuman TB. Di Singapura, negara termaju di Asia Tenggara, penambahan penderita TB hanya sekitar 56 orang per 100.000 penduduk. Tapi jumlah ini masih 5 – 10 % lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju lain.
Sebagian besar kasus TB di Singapura terdeteksi pada para pendatang asing yang mengajukan izin kerja. Jumlah sekitar 12 % dari 2.483 – 2.786 pendatang. Sedangkan di negara – negara maju, penderita TB sebagian besar para pengungsi atau gelandangan.
Infeksi kuman mikobakterium tuberculosis pada paru – paru membawa beberapa perubahan fisik, diantaranya : peningkatan suhu tubuh, anoreksia, penurunan berat badan, badan lemah dan berkeringat pada malam hari, sehingga kapasitas kerjanya menurun. Sedangkan perubahan psikis yang muncul adalah penderita TB paru menjadi lebih irritable / mudah marah, merasa tidak mampu melakukan tugas dan lain – lain. Dengan melihat beberapa hal diatas penderita TB paru sering mengalami penurunan harga diri sehingga terjadi kerusakan interaksi sosial. Interaksi sosial adalah hubungan antara dua orang lebih individu, manusia. Kelakuan individu yang satu mempengaruhi dan mengubah lingkungan atau sebaliknya. Interaksi sosial sangat diperlukan karena perlu untuk meningkatkan harga serta mempercepat proses penyembuhan penderita TB itu sendiri.
Stuart dan Sundeen menyebutkan bahwa harga diri rendah merupakan salah satu dari rentang respon maladaptive pada rentang respon konsep diri. Diduga ada pengaruh status sebagai penderita TB dengan kerusakan interaksi sosial. Maka dari itu peneliti ingin menngetahui gambaran penderita TB.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang maka diduga ada pengaruh status sebagai penderita TB dengan kerusakan interaksi sosial oleh karena itu peneliti ingin mengetahui.
1. Bagaimanakah harga diri klien penderita TB ?
2. Bagaimanakah gambaran interaksi sosial penderita TB ?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan umum
Mengetahui gambaran interaksi sosial penderita TB paru.
1.3.2. Tujuan khusus
- Mengidentifikasi harga diri klien penderita TB
- Mengidentifikasi interaksi sosial pasien TB.
1.4. Manfaat penelitian
1.4.1. Bagi penulis
Penelitian ini merupakan salahsatu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan tinggi Diploma III Keperawatan AKPER PGRI KEDIRI sebagai tugas akhir mahasiswa.
1.4.2. Bagi profesi
Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi tenaga keperawatan dalam meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan serta dapat lebih memperhatikan psikologis penderita TB paru disamping masalah – masalah fisiologi yang muncul.
1.4.3. Bagi klien / masyarakat
Klien akan mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu dan memadai serta klien tidak perlu minder / menarik diri bila harus berhubungan dengan lingkungan sosial.
Link download artikel lengkap ini
09.GAMBARAN HARGA DIRI PENDERITA TBC PARU
Free Download KTI - Karya Tulis Ilmiah - Skripsi - Thesis - Desertasi - Artikel Update Setiap Hari. Analysis With SPSS PDF, Health Article, Education Article
09.GAMBARAN HARGA DIRI PENDERITA TBC PARU
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment