KTI-SKRIPSI: 18.pengetahuan orang tua dengan anak autis tentang autisme

18.pengetahuan orang tua dengan anak autis tentang autisme

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Autisme adalah gangguan perilaku pada anak yang mengalami gangguan perkembangan otak yang menyimpang, dimana anak asyik bermain didalam dunianya sendiri. Anak hidup di alam kesendirian yang sangat ekstrem. Di dalam perilaku ekstremnya anak yang menderita sindrom autisme bukan terlambat berkembang, tetapi perkembangannya menyimpang pada anak yang menderita penyakit ini tak sanggup berkomunikasi wajar atau berbicara(Hm. Lawi Yusuf, 1998).

Autisme merupakan kelainan neurological ( saraf otak ) yang mempengaruhi perkembangan otak di bidang – bidang interaksi sosial dan kemampuan berkomunikasi. Penyebab dan pencegahan autisme belum diketahui,maka orang tua harus mewaspadai anak – anak mereka terkena penyakit perkembangan otak yang menyimpang ini, untuk itu perlu pengetahuan yang cukup tentang autisme (Hm Lawi Yusuf, 1998 ).
Kejadian autisme di seluruh dunia, sebagian sindrom autisme dapat disandang oleh seluruh anak dari berbagai tingkat sosial dan kultur. Hasil survai yang diambil dari beberapa negara menunjukkan bahwa 2 – 4 anak per 10.000 anak berpeluangn menyandang autisme dengan rasio perbandingan 3 : 1 untuk anak laki-laki dan perempuan. Dengan kata lain, anak laki-laki lebih rentan menyandang sindrom autisme dibandingkan anak perempuan. Bahkan diprediksikan oleh para ahli bahwa kuantitas anak autisme pada tahun 2010 akan mencapai 60% dari keseluruhan populasi anak dari seluruh dunia (Handoyo Y, 2004). Dari hasil pendahuluan yang dilakukan di TK karunia khusus anak autis di kecamatan gogorante kediri tanggal 14 November 2007, didapatkan jumlah anak autis dari tahun 2005 berjumlah 6 anak autis, di tahun 2006 berjumlah 14 anak autis, sedangkan di tahun 2007 mencapai 24 anak, Dari hasil wawancara dengan beberapa ibu yang menemani anaknya di Tk Karunia, Sebelumnya ibu bingung dan cemas dengan perilaku anaknya. Awalnya terjadi mulai dari usia 1 tahun anak berperilaku tidak wajar, sering menyendiri, dan susah di ajak berkomunikasi, sehingga ibu mencari informasi tentang perilaku anaknya dan akhirnya memutuskan menyekolahkan anaknya di Tk karunia, sedangkan penyebab autisme pada anaknya orang tua tampak kurang mengerti.
Anak autisme umumnya didera berbagai problem spektrum luas dari ringan sampai berat seperti alergi berbagai makanan, pencernaan yang payah, sering depresi, susah konsentrasi, dan hiperaktif. Anak yang mengalami gangguan ini, kalau tidak ditanggulangi maka dia tidak bisa sekolah. Bahkan bergaul pun, anak tidak bisa. Kecuali dia disekolahkan pada sekolah khusus. Anak yang mengalami gangguan ini, sebaiknya sejak dini dibawa berobat ke psikiater. Ketika diupayakan menarik perhatiannya anak autis justru tak memperlihatkan. Bila ditunjukkan suatu benda, dia justru menunjuk benda lain. Perkembangan keterampilan perilaku pada anak autis tampaknya terhambat karena tidak menunjukkan kata – kata atau berkomunikasi pada usia awal saat mereka kurang memeprhatikan percakapan orang lain (Judarwanto, 2006).
Berdasarkan fenomena di atas, penanganan atau terapi pada gangguan autisme adalah untuk mengurangi masalah perilaku serta meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangannya, terutama dalam penggunaan perilaku. Tujuan ini dapat tercapai dengan baik melalui suatu program terapi yang menyeluruh dan bersifat individual, yaitu dengan memberikan pendidikan khusus (Masra, 2005). Pengetahuan orang tua sangat penting, sehingga dapat mendeteksi dini secara tepat dan cepat. Maka dari itu, diperlukan suatu kerjasama antara tenaga pendidik, tenaga medis, termasuk perawat serta psikiatri atau psikolog agar dapat mendeteksi dini dan untuk penanganan secara cepat dan tepat bagi para penderita autis. Dari uraian di atas peneliti tertarik mengadakan studi pengetahuan orang tua dengan anak autis tentang autisme di Tk karunia kecamatan Gogorante Kediri.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:” Bagaimanakah studi pengetahuan orang tua dengan anak autis tentang autisme di TK Karunia di Kecamatan Gogorante Kediri?.”

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua dengan anak autis tentang autisme di TK Karunia Perumahan Gogorante Kediri.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1. Mengidentifikasi pengetahuan orang tua tentang pengertian autisme
1.3.2.2. Mengidentifikasi pengetahuan orang tua tentang etiologi autisme
1.3.2.3. Mengidentifikasi pengetahuan orang tua tentang tanda dan gejala autisme
1.3.2.4. Mengidentifikasi pengetahuan orang tua tentang hambatan-hambatan pada anak autisme.
1.3.2.5. Mengidentifikasi pengetahuan orang tua tentang perawatan autisme.

1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang penulis harapkan dari adanya penelitian ini diantaranya adalah:
1.4.1 Bagi Peneliti
Peneliti dapat menerapkan teori yang didapat atau dimiliki dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya serta memberikan pengalaman yang sangat berarti selama melakukan riset keperawatan ini.
1.4.2 Bagi Orang Tua
Dapat mengetahui dan memahami tentang perilaku anak autis sehingga dapat mengantisipasi terjadinya perilaku menyimpang.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan Khusus Auti
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi khususnya bagi para pendidik di sekolah tersebut. Khususnya dalam memberikan intervensi lebih lanjut dan tepat untuk menangani hambatan dalam perkembang-an perilaku anak autis.
1.4.4 Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi untuk penelitian lebih lanjut.

1.5 Batasan Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada studi pengetahuan orang tua dengan anak autis tentang autisme di TK Karunia Perumahan Gogorante Kediri, bulan Oktober 2007 – Agustus 2008.


Link download artikel lengkap ini
18.pengetahuan orang tua dengan anak autis tentang autisme

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...