KTI-SKRIPSI: 17.pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B pada bayi usia 0-12 bulan

17.pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B pada bayi usia 0-12 bulan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Imunisasi adalah tindakan untuk memberikan perlindungan yang menyeluruh terhadap penyakit-penyakit yang berbahaya yang biasanya diberikan pada tahun-tahun awal kehidupan seorang anak. Walaupun pengalaman sewaktu mendapatkan IIaksinasi sangat tidak menyenangkan bagi bayi (karena biasanya bayi akan mendapat suntikan), tetapi rasa sakit yang bersifat sementara ini adalah untuk kesehatan anak dalam waktu yang panjang (Dr. Suririnah, 2004). Pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi resiko timbulnya penyakit hepatitis B. Keadaan tersebut dapat dicapai sesuai dengan tingkat pengetahuan ibu, karena perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan bersifat lebih langgeng (Long lasting) jika dibandingkan dengan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).

Hepatitis B merupakan penyebab kematian nomor 10 di dunia dan telah menjadi masalah kesehatan global yang serius. Pada tahun 2007 sekitar 2 milyar orang di dunia telah terinfeksi virus hepatitis B dan 350 juta orang menderita infeksi hepatitis B kronik (http://www.google.com). Indonesia termasuk negara dengan jumlah pengidap penyakit hepatitis B tertinggi di Asia. Kasus hepatitis B di Jakarta mencapai 11% atau tertinggi di indonesia yang secara nasional mencapai 8% (http://www. google.com). Data jumlah penderita hepatitis B di kota Sumenep dari tahun 2005 sebanyak 304 penderita, pada tahun 2006 sebanyak 286 penderita, sedangkan pada tahun 2007 sampai bulan Oktober jumlah penderita hepatitis B sebanyak 234 penderita (P2 DINKES Sumenep, 2008). Di kota Sumenep Khususnya di Posyandu II Desa Kolor, hingga tahun 2007 jumlah bayi yang di imunisasi semakin menurun.. Ini dibuktikan dengan data jumlah bayi yang mendapat imunisasi hepatitis B pada tahun 2005 sebanyak 30 bayi dari target 35 bayi. Dan pada tahun 2006 jumlah bayi yang diimunisasi hanya 29 bayi dari target sebanyak 37 bayi. Sedangkan pada tahun 2007 jumlah bayi yang mendapat imunisasi hanya 31 bayi dari target imunisasi sebanyak 53 bayi. Dari data diatas program imunisasi hepatitis B yang dijalankan pada tahun 2007 hanya sekitar 58%, dari target yang seharusnya dicapai minimal 90%. Dan pada bulan Juni tahun 2008 didapatkan jumlah bayi sebanyak 73. Dari hasil wawancara dengan ibu yang anaknya di imunisasi atau yang tidak di imunisasi, didapatkan data bahwa sebagian ibu tidak tahu apa manfaat dari imunisasi itu sendiri. Mereka berpendapat bahwa imunisasi itu tidak memberikan manfaat bagi bayinya tetapi malah berbahaya karena setelah bayi tersebut di imunisasi mengalami demam tinggi sehingga banyak ibu yang takut untuk mengimunisasi bayinya.
Menurunnya jumlah bayi yang di imunisasi hepatitis B disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pendidikan, pengalaman, informasi, lingkungan, umur dan intelegensi. Faktor lainnya bisa disebabkan karena kurangnya penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan kepada warga setempat, kondisi bayi yang tidak memungkinkan untuk diimunisasi (sedang sakit), atau juga dikarenakan banyak ibu yang memilih mengimunisasi bayinya pada dokter atau bidan. Imunisasi hepatitis B ini penting untuk diberikan pada bayi sejak dini karena dapat memberikan kekebalan pada bayi terhadap penyakit hepatitis B (http://www. google.com). Imunisasi hepatitis B ini cukup efektif untuk mencegah penyakit hepaititis B. Vaksin ini mampu memberikan daya lindung yang sangat tinggi yaitu >96% terhadap penyakit hepatitis B. Daya lindung IIaksin ini bertahan kurang lebih selama 5 tahun, dan setelah itu dapat diberikan tambahan imunisasi untuk memperpanjang daya lindungnya. Apabila imunisasi ini tidak diberikan maka dapat mengakibatkan efek yang serius seperti terkena penyakit hepatitis B akut maupun kronis, fibrosis dan sirosis atau kanker hati yang dapat mengakibatkan kematian.( http:// www. google.com)
Dalam rentang beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mencuatkan begitu banyak ragam dan terobosan. Salah satu program prioritas pemerintah (Dep Kes) yang dinilai cukup efektif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya menurunkan angka kesakitan dan kematian adalah “Imunisasi”. Upaya pemerintah ini tentunya harus didukung oleh orang tua (khususnya ibu) dengan meningkatkan pengetahuannya tentang hal-hal yang terkait dengan kesehatan anak terutama upaya-upaya untuk mencegah kesakitan atau kematian dalam hal ini adalah pemberian vaksinasi sejak dini. Juga dapat didukung oleh petugas kesehatan melalui pemberian informasi atau penyuluhan kesehatan tentang hepatitis B pada warga setempat dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat (http://www. google.com).
Dengan melihat fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “Studi Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Hepatitis B Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Posyandu II Desa Kolor Kecamatan Kota Sumenep”

1.2 Rumusan Masalah
“Bagaimanakah pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B pada bayi usia 0-12 bulan di Posyandu II Desa Kolor kecamatan kota Sumenep?”

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B pada bayi usia 0-12 bulan di Posyandu II Desa Kolor Kecamatan Kota Sumenep.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang pengertian imunisasi hepatitis B pada bayi.
1.3.2.2 Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang jadwal pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi.
1.3.2.3 Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang manfaat imunisasi hepatitis B pada bayi.
1.3.2.4 Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang cara pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi.
1.3.2.5 Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi hepatitis B pada bayi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk menerapkan pengetahuan yang telah di peroleh selama dibangku kuliah serta untuk meningkatkan pengetahuan dan mendapatkan pengalaman berharga sehingga dapat memperluas wawasan dan pengetahuan.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai pengembangan ilmu yang telah ada dan dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk penelitian selanjutnya juga untuk menambah perbendaharaan sumber tertulis di pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
1.4.3 Bagi Responden atau Masyarakat
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang pemberian dan manfaat imunisasi hepatitis B, sehingga termotiIIasi untuk memberikan imunisasi pada bayinya.
1.4.4 Bagi Instansi Kesehatan
Sebagai informasi dasar dalam melakukan pelayanan kesehatan khususnya pendidikan kesehatan (Healt Education) tentang imunisasi hepatitis B, dan juga sebagai dasar untuk merubah perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik.
1.4.5 Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai masukan data dan sumbangan pemikiran perkembangan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya terutama di bidang kesehatan.
1.5 Batasan Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.5.1 Pengetahuan ibu tentang pengertian, jadwal pemberian, manfaat, cara pemberian dan efek samping dari imunisasi hepatitis B.
1.5.2 Ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan.
1.5.3 Penelitian dilakukan di Posyandu II Desa Kolor.
1.5.4 Pada bulan November 2007 sampai dengan Agustus 2008.


Link download artikel lengkap ini
17.pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B pada bayi usia 0-12 bulan

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...