KTI-SKRIPSI: 40.Pengetahuan Ibu Balita tentang KADARZI (Keluarga Sadar Gizi)

40.Pengetahuan Ibu Balita tentang KADARZI (Keluarga Sadar Gizi)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam rangka menuju Indonesia Sehat 2010, upaya peningkatan status gizi masyarakat sebagai bagian integral dari pembangunan nasional semakin mendapat prioritas, karena faktor gizi turut menentukan kualitas sumberdaya manusia. Kwalitas sumber daya manusia ditentukan sejak bayi yaitu memberikan gizi yang baik sehingga bayi mempunyai status gizi yang baik pula. Saat ini di Indonesia dari balita 19,19% menderita kekurangan gizi, diantaranya 8,31% gizi buruk (Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk 2005-2009).

Di Jawa Timur dari sekian balita 17,05% menderita kekurangan gizi sedangkan 5,88% menderita gizi buruk. (Departemen Kesehatan 2005 Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk 2005-2009). Dengan semakin meningkatnya kekurangan gizi pada balita ditakutkan akan terjadi penurunan kwalitas sumber daya manusia Indonesia. Menurut Steven perwakilan UNICEF (United Nation Children Education Foundation) yang ada di Indonesia akan terjadi loss generation pada 5 tahun mendatang yang disebabkan kekurangan gizi.
Mengingat permasalahan gizi balita merupakan permasalahan yang serius maka upaya-upaya yang dilakukan seperti yang dikemukakan oleh Supari yaitu dengan cara menjalankan strategi-strategi diantaranya adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat, terutama keluarga (ibu) dengan cara menanamkan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) sesuai aksi pangan dan gizi.
Berdasarkan Rencana Aksi Pangan dan Gizi Nasional (RAPGN) 2002 – 2005, undang-undang nomor 25 tahun 2000 tentang program pembangunan nasional (Propenas) dan didalam visi Indonesia Sehat 2010 ditetapkan bahwa 80 % KADARZI (Keluarga Sadar Gizi), karena keluarga mempunyai nilai yang amat strategis dan menjadi inti dalam pembangunan seluruh masyarakat, serta tumpuan dalam pembangunan manusia seutuhnya.
Akan tetapi untuk mencapai 80% Kadarzi tersebut banyak kendala-kendala diantaranya adalah ketidaktahuan keluarga atau ibu, dimana ibu adalah seseorang yang memegang peranan penting dan orang yang sering bersentuhan dengan anak.
Hasil pengumpulan data Kadarzi di Kota Malang tahun 2007, indikator 1 (memantau barat badan secara teratur) sebesar 87,95%, indikator 2 (makan aneka ragam makanan) sebesar 89,82%, indikator 3 (mengkonsumsi garam beryodium) sebesar 92;26%, indikator 4 (pemberian ASI eksklusif) sebesar 28,07% dan indikator 5 (pemberian suplemen) sebesar 91,11%. (Dinas Kesehatan Kota Malang, 2007)
Di kota Malang masih ditemukan anak yang status gizinya dibawah normal, hal ini dilihat dari hasil pemantauan status gizi yang dilakukan pada tahun 2006, dengan indikator BB/ Umur ditemukan gizi buruk sebesar 1,9 % dan gizi kurang 12,24 %, dengan indikator BB/TB ditemukan sangat kurus sebesar 2,27 % dan kurus sebesar 5,31 %, dengan indikator TB/Umur ditemukan sangat pendek sebesar 9,19% dan pendek 14,21%. Sementara itu jumlah KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) di Kota Malang masih rendah yaitu sebesar 27,49 %. (Dinas Kesehatan Kota Malang, 2007)
Berdasarkan data dari Puskesmas Tasikmadu, keadaan gizi kurang pada balita dengan kesadaran keluarga tentang pentingnya gizi yang masih kurang adalah di RW.01 Kelurahan Tasikmadu Kecamatan Lowokwaru, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengetahuan Ibu Balita tentang KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) di Kelurahan Tasikmadu Kecamatan Lowokwaru.

1.2. PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah yang diuraikan diatas dapat ditarik beberapa masalah yang merupakan perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana Pengetahuan Ibu Balita tentang KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) di RW.01 Kelurahan Tasikmadu Kecamatan Lowokwaru ?

1.3. TUJUAN PENELITIAN
Mengidentifikasi Pengetahuan Ibu Balita tentang KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) di RW.01 Kelurahan Tasikmadu Kecamatan Lowokwaru.


1.4. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.4.1. Bagi Pemerintah Daerah/ Dinas Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Dinas Kesehatan dalam merumuskan kebijakan yang terkait dengan kesejahteraan keluarga/ balita dan sebagai informasi untuk bahan pertimbangan dan perencanaan serta evaluasi program gizi.

1.4.2. Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat dapat memberi motivasi masyarakat khususnya para ibu balita tentang kadarzi dan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan untuk para ibu agar lebih dapat berperan aktif dalam membina keluarganya untuk menerapkan KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) di kelurganya masing-masing.

1.4.3. Bagi Petugas Kesehatan
Dapat menjadi dasar nyata bagi petugas kesehatan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat tentang kadarzi dengan menggalakkan program kadarzi dan melakukan penyuluhan yang kontinyu baik di polindes, posyandu, puskesmas dan di masyarakat yang lebih luas.

1.4.4. Bagi Peneliti
Digunakan sebagai dasar untuk menambah wawasan peneliti dan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu balita tentang KADARZI (Keluarga Sadar Gizi), utamanya di RW.01 Kelurahan Tasikmadu Kecamatan Lowokwaru.


Link download artikel lengkap ini
40.Pengetahuan Ibu Balita tentang KADARZI (Keluarga Sadar Gizi)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...