KTI-SKRIPSI: 21.tingkat pengetahuan (C1 = Tahu)ibu hamil tentang tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

21.tingkat pengetahuan (C1 = Tahu)ibu hamil tentang tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka kematian ibu hamil merupakan barometer pelayanan kesehatan di suatu negara. Bila angka kematian ibu masih tinggi berarti pelayanan kesehatan bisa dikatakan belum baik (Prawiroraharjo, 2000). Kebanyakan penyebab kematian ibu hamil diakibatkan pendarahan antara lain karena ibu yang memiliki penyakit anemia (kurang darah), mengalami darah tinggi, atau keracunan kehamilan. (KKBKR, 2008). Banyak hal yang melatar belakangi tingginya kematian ibu hamil. Dari sisi masyarakat sendiri penyebab dari tinggi angka kematian ibu hamil adalah rendahnya pendidikan masyarakat khusus para ibu dan tingkat sosial ekonomi. Dan juga kondisi latar belakang sosial budaya yang tidak mendukung sehingga kebanyakan masyarakat lebih cenderung memilih pemeliharaan kesehatan secara tradisional (Manuaba, 2002).

Di Indonesia angka kematian ibu hamil dan melahirkan tertinggi di Asia Tenggara, pada tahun 2006 kasus kematian ibu maternal sebanyak 536.000, tahun 2007 sebanyak 576.000 dan tahun 2008 sebanyak 547.000 (www.dinkes.com). Di Propinsi Jawa Timur pada tahun 2006 tercatat 354 kasus kematian ibu maternal, pada tahun 2007 tercatat 427 kasus kematian ibu maternal dan tahun 2008 tercatat 446 kasus kematian ibu maternal (ProfilKesehatanPropinsiJawaTimur, 2008). Di Kota Kediri sendiri pada tahun 2006 tercatat 25 kasus kematian ibu maternal, pada tahun 2007 tercatat 19 kasus kematian ibu maternal dan tahun 2008 tercatat 22 kasus kematian ibu maternal (ProfilKesehatanKab/KotaPropinsiJawaTimur, 2008).Data ibu hamil dari tahun 2006 – 2008 di puskesmas pesantren I kota kediri,data ibu hamil tahn 2006 tercatat 148 yang mempunyai yang mempunyai resiko bahaya kehamilan tecatat 23 ibu hamil.pada tahun 2007 tercatat 214 dengan resiko bahaya kehamilan 39 ibu hamil,dan tahun 2008 tercatat 212 dengan resiko bahaya 63 ibu hamil.Pada tahun 2009 tercatat mulai januari - april
Pada umumnya, 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit namun jika di biarkan tanpa adanya pemeriksaan akan berkembang menjadi tanda-tanda bahaya kehamilan. Tanda-tanda bahaya kehamilan sendiri tidak terjadi secara mendadak dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur. Deteksi dini dari gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan maupun keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya penyakit penyerta merupakan gangguan yang berat terhadap kehamilan dan keselamatan ibu maupun bayi yang dikandungnya.
Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu seperti ibu hamil terlalu muda < 16 tahun dan terlalu tua > 35 tahun, tinggi badan kurang dari 145 cm, riwayat kehamilan yang buruk dan preeklampsia atau eklampsia. Tanda-tanda bahaya kehamilan tersering adalah perdarahan. Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum tiga bulan bisa disebabkan oleh keguguran. Janin mungkin masih dapat diselamatkan. Bila tidak, ibu perlu mendapat pertolongan medis agar kesehatannya terjaga. Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah yang hebat, pada ibu yang terlambat haid 1-2 bulan, merupakan keadaan sangat berbahaya. Kehidupan ibu terancam dan harus langsung dibawa ke rumah sakit untuk diselamatkan jiwanya. Sedangkan perdarahan pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, tetap merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Sedangkan perdarahan yang banyak, segera atau dalam waktu satu jam setelah melahirkan, sangat berbahaya, dan menjadi penyebab kematian dalam waktu kurang dari dua jam. Tanda bahaya lain adalah perdarahan pada masa nifas, yaitu dalam waktu 42 hari setelah melahirkan. Perdarahan tersebut biasanya berlangsung terus menerus, disertai bau tak sedap dan demam. Akibat yang dapat terjadi bila ibu tidak dapat mengenali tanda bahaya kehamilan secara didni dan upaya deteksi dini yang dilakukan ibu kurang, maka akan terjadi komplikasi yang lebih lanjut yang akan mengakibatkan kematian ibu dan bayi. Pengenalan kemungkinan tanda bahaya kehamilan utama yaitu perdarahan, infeksi dan hipertensi. Banyak kematian neonatal merupakan akibat langsung penatalaksanaan kehamilan dan kelahiran yang buruk (Rochjati, 2003).
Dalam hal ini peran bidan sangat penting dibutuhkan oleh ibu hamil. Bidan sebaiknya melakukan pendekatan yang dianjurkan yaitu menganggap bahwa semua ibu hamil mempunyai akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai, karena diperkirakan 15 % kehamilan akan mengalami keadaan resiko tinggi dan komplikasi yang dapat membahayakan kehidupan janinnya bila tidak ditangani dengan memadai (Prawiroraharjo, 2000). Dan juga dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, ibu hamil diharpakan mendapatkan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dan mampu mendeteksi dini bila timbul salah satu dari tanda bahaya kehamilan, supaya ibu mampu mencari pertolongan dengan segera. Apabila pengetahuan ibu hamil kurang memadai maka akan memberikan dampak terhadap tindakan yang harus segera diambil sehingga akan membahayakan jiwa janinnya (Notoadmojo,2003 ).
Berdasarkan hal di atas maka peneliti ingin meneliti tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri”.
B. Rumusan Masalah
Masalah dalam penalitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana tingkat pengetahuan (C1 = Tahu)ibu hamil tentang tentang tanda-tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri ?”

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ( C1 = Tahu ) ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan (C1 = Tahu) ibu hamil tentang pengertian tanda bahaya kehamilan.
b. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan (C1 = Tahu ) ibu hamil tentang macam-macam tanda bahaya kehamilan.
c. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan (C = Tahu ) ibu hamil tentang tindakan pencegahan terhadap tanda bahaya kehamilan
d. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan (C = Tahu ) ibu hamil tentang tindakan penatalaksanaan terhadap tanda bahaya kehamilan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ibu hamil
Ibu hamil dapat mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan yang mungkin bisa terjadi.
2. Bagi peneliti
Dapat mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
3. Bagi Petugas Kesehatan
Petugas kesehatan dapat menggunakan hal ini sebagai masukan untuk lebih giat dalam melakukan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil khususnya dalam memberikan informasi tentang tanda bahaya kehamilan.
4. Bagi Instansi Kesehatan
Sebagai masukan mengenai tingkat pengetahuan (C1 = Tahu) ibu hamil tentang pengertian tanda bahaya kehamilan sehingga dapat mengembangkan program pembinaan dalam bidang kesehatan ibu hamil dalam upaya penurunan kematian ibu.
5. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini dapat menambah tingkat pengetahuan ( C = tahu ) masyarakat khususnya para suami tentang pengertian tanda _ tanda bahaya kehamilan sehingga dapat berperan aktif dalam menjaga dan memonitor ibu hamil dalam melakukan ANC secara teratur.


Link download artikel lengkap ini
21.tingkat pengetahuan (C1 = Tahu)ibu hamil tentang tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...