KTI-SKRIPSI: 37.kepatuhan lansia penderita hipertensi terhadap asupan diit rendah garam

37.kepatuhan lansia penderita hipertensi terhadap asupan diit rendah garam

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah sebuah kondisi medis dimana tekanan darah dalam arteri meningkat secara kronik (www.wikipedia.org/ Indonesia/tentang tekanan darah, 2006). Peningkatan terhadap tekanan darah akan menimbulkan gejala - gejala dari hipertensi antara lain : pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba – tiba, tengkuk terasa pegal, dan lain – lain. Dampak serius yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan (www. Gizi/mengontrol hipertensi 2004).

Hipertensi merupakan penyakit yang membahayakan karena dapat merusak system saraf (otak) dengan pecahnya pembuluh darah di otak. Salah satu penyebab hipertensi adalah aktifitas fisik yang dapat menimbulkan sakit kepala, marah, berat di tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang dan pusing. Perjalanan penyakit hipertensi sangat perlahan dan mungkin tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Tingginya tekanan darah yang lama tentu saja akan merusak pembuluh darah diseluruh tubuh yang paling jelas pada mata, jantung, ginjal, dan otak. Maka dampak yang biasa pada hipertensi yang lama tidak terkontrol adalah gangguan penglihatan, oklusi koroner, gagal ginjal dan stroke. Selain itu jantung membesar karena dipaksa meningkatkan beban kerja saat pemompa melawan tingginya tekanan darah. (Stuart and Sundeen, 2001).

Di Indonesia banyaknya lansia penderita hipertensi pada tahun 2005 sebanyak 5,8 juta orang (Depkes). Boedhi Darmojo dalam tulisannya yang dikumpulkan dari berbagai penelitian melaporkan bahwa 1,8 – 28,6 % penduduk yang berusia diatas 60 tahun adalah pasien hipertensi, pada umumnya prevalensi hipertensi berkisar antara 8,6 – 10 %. Prevalensi terendah yang dikemukakan dari data tersebut berasal dari desa Kalirejo, Jawa Timur, yaitu sebesar 1,8 %, sedangkan di Aceh, Sumut, sebesar 5,3 %. Data lain yang dikemukakan Gunawan S. yang menyelidiki masyarakat terisolasi dilembah Baliam, Irian Jaya, mendapatkan prevalensi hipertensi 0,65 %. (Arjatmo Tjkronegoro, DKK 2005). Data Dinas Kesehatan Kota Malang menunjukkan jumlah kasus hipertensi selama tahun 2005 sebanyak 39.082 kasus, sementara tahun 2006 sebanyak 40.216 kasus. Dari studi pendahuluan tahun 2008 jumlah penduduk di RW. 04 Kelurahan Mergosono Malang sebanyak 1354 jiwa, yang tergolong lansia sebanyak 148 dan yang menderita hipertensi sebanyak 40 lansia.
Penyakit hipertensi sebagian besar diderita oleh lansia dan digolongkan sebagai penyakit degeneratif, tetapi dapat pula dialami oleh orang yang belum lansia (usia anak, remaja atau dewasa) (Mansjoer, 1999). Penderita hipertensi dari tahun ketahun cenderung meningkat, karena banyak faktor yang menyebabkan penyakit hipertensi seperti gaya hidup tidak sehat, lingkungan pendidikan, pengalaman bisa juga masyarakat kurang informasi tentang diet pada penyakit hipertensi. Namun kadang-kadang seseorang tidak mengetahui dirinya menderita tekanan darah tinggi sehingga gaya hidup dan pola makannya sembarangan.
Penanganan tahap awal pada hipertensi dapat dilakukan dengan modifikasi gaya hidup seperti melakukan diit dan olah raga secara teratur salah satunya adalah pembatasan asupan garam dalam menu sehari-hari. Dengan mengkonsumsi makanan rendah garam sangat membantu mereka yang menderita hipertensi. Untuk itu, tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap diit hipertensi akan meningkatkan efektivitas pengobatan serta mencegah dampak buruk dari penyakit ini. Permasalahan kepatuhan dalam melakukan diit hipertensi adalah sulitnya mengubah cara pola makan yang sehat dan kurang informasi tentang diit yang benar (Marianna, 2008).
Pelaksanaan diit hipertensi rendah garam seperti membatasi konsumsi garam sampai 4 gram sehari. Menjaga rasa makanan sealami mungkin merupakan diet yang terbaik dengan mengkonsumsi banyak buah dan sayuran yang tinggi seratnya. Karena buah-buahan dan sayuran yang tinggi seratnya mempunyai kemampuan untuk menurunkan tekanan darah.
Olah raga yang perlu dilakukan oleh lansia yang menderita hipertensi olah raga yang tidak mengeluarkan tenaga terlalu banyak seperti jogging, jalan kaki, dan naik sepeda (Purwati, 2007).
Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang yaitu periode dimana seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat bila seseorang yang sudah beranjak jauh dari periode hidupnya yang terdahulu. Ia sering melihat masa lalunya, biasanya dengan penuh penyesalan, dan cenderung ingin hidup pada masa sekarang mencoba mengabaikan masa depan sedapat mungkin (Elizabeth. Burlock, 1999: 380).
Salah satu upaya yang mempunyai peran utama adalah pengendalian tekanan darah dengan merubah gaya hidup dan pola makan sehat, konsumsi gizi seimbang serta memelihara berat badan ideal, hidup aktif berolah raga serta tidak merokok. Upaya kuratif yang mahal seperti perawatan intensif, tidak besar peranannya terhadap penurunan hipertensi jika tidak diimbangi dengan kepatuhan yang baik terhadap pelaksanaan diit hipertensi (www.library.php.id.co.id, 2000).
Dengan fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui Kepatuhan Lansia Penderita Hipertensi Terhadap Asupan Diit Rendah Garam di RW. 04 Keluarahan Mergosono Malang.

1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut, bagaimana kepatuhan lansia penderita hipertensi terhadap asupan diit rendah garam RW. 04 Keluarahan Mergosono Malang ?

1.3 Tujuan Studi Kasus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai seberapa jauh kepatuhan lansia penderita hipertensi terhadap asupan diit rendah garam di RW. 04 Kelurahan Mergosono Malang.

1.4 Manfaat Studi Kasus
1.4.1 Bagi lansia
Diharapkan hasil peneletian ini dapat memberikan gambaran tentang pentingnya diit hipertensi khususnya diit rendah garam sehingga dapat meningkatkan kepatuhan lansia terhadap diit hipertensi.
1.4.2 Bagi institusi pelayanan kesehatan
Sebagai bahan masukan dalam upaya menurunkan angka kekambuhan hipertensi melalui pengontrolan diit hipertensi dimasyarakat.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan dan Penelitian
Sebagai pengembangan ilmu yang telah ada dan dapat dijadikan sebagai kajian untuk kegiatan penelitian selanjutnya.


Link download artikel lengkap ini
37.kepatuhan lansia penderita hipertensi terhadap asupan diit rendah garam

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...