KTI-SKRIPSI: 24.tingkat pengetahuan keluarga tentang konsep sehat-sakit jiwa

24.tingkat pengetahuan keluarga tentang konsep sehat-sakit jiwa

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sehat adalah suatu kondisi yang diharapkan oleh setiap orang, baik fisik maupun mental. Seiring dengan harapan masyarakat, pemerintah telah mencanangkan visi Indonesia sehat 2010, dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, bagi rakyat Indonesia, visi ini akan berhasil bila ada dukungan dari masyarakat.

Keluarga sebagai unit dasar masyarakat dapat membentuk dan di bentuk oleh kekuatan ekstra (komunitas dan sistem sosial yang lebih besar) di sekitarnya, dengan demikian juga status sehari-hari para anggota keluarga dan keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu penyakit dalam keluarga dapat mempengaruhi seluruh anggota keluarga. Keluarga cenderung menjadi faktor terhadap masalah-masalah kesehatan anggota keluarganya (Marilyn. MF. 1997).
Masalah kesehatan dapat berupa gangguan kesehatan fisik dan jiwa, skizofrenia salah satu bentuk gangguan jiwa yang merupakan suatu penyimpangan kondisi sehat jiwa. Skizofrenia adalah jenis gangguan jiwa yang berat dan banyak terjadi di masyarakat sejak dulu. Diperkirakan 2 – 3 % penduduk Indonesia pada tahun 1984 mengalami gangguan jiwa dan memerlukan perawatan di Rumah Sakit. (Maramis, 2006). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Dusun Sumur Desa Padangan Kec. Kayen Kidul Kab. Kediri pada bulan Juni tahun 2007 sebanyak 50 pasien.
Namun tak semua keluarga mau menggunakan fasilitas kesehatan/rumah sakit untuk menangani anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Sebagian masyarakat dan keluarga mempunyai cara tersendiri yaitu dengan pemasungan, isolasi (dikandangkan) di luar desa (Maramis, 2006) sehingga terkesan tidak manusiawi.
Pada saat inipun kesadaran keluarga akan manfaat layanan kesehatan jiwa masih belum optimal, karena diantara keluarga klien psikosa ada yang meminta bantuan dukun/tabib. Mereka menduga adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada klien psikosa disebabkan setan atau pengaruh guna-guna.
Sering kali keluarga terlambat mengetahui adanya perubahan yang terjadi pada anggota keluarganya, karena pandangan keluarga tentang kondisi sehat-sakit jiwa masing-masing keluarga berbeda. Bila perubahan yang terjadi tersebut tak mengganggu aktivitas dan membahayakan maka keluarga beranggapan bahwa orang tersebut masih sehat. Keluarga cenderung mengabaikan perubahan kecil yang terjadi dan makin lama perubahan/gangguan tersebut semakin parah, sehingga untuk memulihkan pada kondisi semula memerlukan waktu relatif lebih lama dibanding dengan klien yang terdeteksi sejak dini.
Banyak faktor yang menjadi latar belakang mengapa keluarga terlambat membawa klien psikosa ke layanan kesehatan diantaranya: geografi, ekonomi, mitos, sarana dan utamanya tingkat pengetahuan tentang konsep sehat-sakit jiwa.


Pada bidang kesehatan keluarga mempunyai tugas kesehatan keluarga, yaitu :
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
4. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan yang menunjukan pemanfaatan keluarga baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.
5. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya (Effendy, 1998).
Untuk melaksanakan tugas kesehatan tersebut di perlukan pengetahuan tentang konsep sehat-sakit. Dan konsep sehat-sakit tersebut hendaknya disamakan dengan konsep layanan kesehatan/petugas kesehatan, sehingga klien psikosa tak lagi hanya menjadi tanggungjawab petugas/layanan kesehatan, tapi keluarga juga ambil bagian dalam perawatan klien psikosa.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang tingkat pengetahuan keluarga tentang konsep sehat sakit jiwa.




1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di dalam Latar Belakang masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut, “Bagaimana tingkat pengetahuan keluarga tentang konsep sehat-sakit jiwa?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan keluarga tentang konsep sehat-sakit jiwa di balai pengobatan jiwa di Dusun Sumur Desa Padangan Kec. Kayen Kidul Kab. Kediri.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mengidentifikasikan pengetahuan keluarga tentang konsep sehat-sakit jiwa.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi peneliti
Sebagai masukan bagi peneliti untuk menambah pengetahuan tentang konsep sehat-sakit jiwa
1.4.2 Bagi keluarga pasien/masyarakat
Dapat memberi gambaran tingkat pengetahuan tentang konsep sehat-sakit jiwa, sehingga keluarga dapat bekerja sama dalam perawatan keluarganya yang mengalami gangguan jiwa.


1.4.3 Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan atau dasar bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.

1.5 Batasan Penelitian
Untuk mengarahkan ruang lingkup penelitian, maka masalah yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut : mempelajari tingkat pengetahuan keluarga tentang konsep sehat-sakit jiwa di balai pengobatan jiwa di Ds. Sumur Kec. Kayen Kidul Kab. Kediri.


Link download artikel lengkap ini
24.tingkat pengetahuan keluarga tentang konsep sehat-sakit jiwa

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...