KTI-SKRIPSI: 41.Peran Dukun terhadap Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

41.Peran Dukun terhadap Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tingginya angka kematian maternal dan neonatal masih menjadi prioritas agenda pelayanan kesehatan di Indonesia. Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003. Angka kematian ibu di indonesia menunjukan angka 307/100.000 kelahiran hudup. Sementara angka Kematian Bayi Baru Lahir di Indonesia mencapai 35/1000 kelahiran hidup. Di Jawa Timur Tahun 2004 angka kematian ibu 79/1000.000 kelahiran hidup (LB KIA Kota Kabupaten). Di kabupaten Malang angka kelahiran hidup sebanyak 37.883 dengan angka kematian ibu sebanyak 30/100.000 kelahiran hidup (LB3 KIA Kabupaten Malang 2006). Permasalahan tersebut diatas masih menjadi perhatian dari berbagai kalangan karena tingginya angka kematian ibu merupakan salah satu derajat kesehatan bagi Negara.

Faktor penyebab kematian maternal sangat komplek dan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: faktor reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan, status sosial ekonomi serta budaya masyarakat (Prawiraharjo. 2002). Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya kematian ibu adalah kemampuan dan ketrampilan penolong persalinan. Tahun 2006 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia sekitar 76%, artinya masih banyak pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun bayi dengan cara tradisional, yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayinya.
Untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) telah dilakukan upaya-upaya oleh pemerintah, salah satunya adalah Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Menurut arahan Bapak Presiden RI pada rapat terbatas bidang kesehatan pada tanggal 20 Februari 2008: segera dilaksanakan percepatan pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), dengan stiker di seluruh wilayah Indonesia yang merupakan salah satu instrumen menuju MDGs dalam menurunkan AKI yang diperkuat oleh pernyataan Menkes RI Siti Fadilah, masyarakat saat ini harus proaktif memeriksakan kesehatan ibu hamil dan mencegah resiko sekecil mungkin pasca melahirkan. Harapannya dengan kegiatan pemberdayaan ini, masyarakat menjadi mampu membangun sendiri potensi yang ada di msyarakat.
Kabupaten Malang (Puskesmas Singosari) terpilih sebagai pilot project program Health Service Program (HSP) dari 18 Kabupaten di Jawa Timur. Kegiatan yang sudah dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang antara lain bagaimana masyarakat mampu secara swadaya dan berperan serta dalam melakukan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui program P4K.
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dilaksanakan dengan tujuan antara lain untuk mengetahui kapan saat bersalin, bagaimana rencana persalinannya (dimana tempatnya, siapa penolongnya, siapa yang akan menjadi pendamping), bagaimana rencana transportasipersalinan/rujukan, siapa calon donor darah dan bagaimana pembiayaan persalinannya dan suami sebagai sasaran tidak langsung dalam Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) ini harus berpartisipasi secara aktif bersama tenaga kesehatan yang kompeten dengan menggunakan pendekatan multisektoral dan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Peran aktif dukun bayi sangat menunjang keberhasilan program ini, dimana dukun bayi adalah orang yang dianggap terampil dan dipercaya oleh masyarakat untuk menolong persalinan serta perawatan ibu dan anak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) ini peran dukun bayi adalah dalam pemeriksaan kehamilan, persalinan dan perawatan ibu nifas serta bayi bari lahir. Jumlah dukun bayi di Wilayah kerja Puskesmas Singosari ada 20 orang . Cakupan rujukan oleh dukun pada tahun 2007 untuk ibu hamil sebanyak 47 orang, rujukan untuk persalinan sebanyak 17 orang dan rujukan untuk ibu nifas sebanyak 3 orang.
Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis ingin meneliti bagaimanakah peran dukun dalam program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) di Wilayah kerja Puskesmas Singosari kabupaten Malang.

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah peran Dukun terhadap Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Wilayah Kerja Puskesmas Singosari Kabupaten Malang ?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui peran dukun terhadap Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di wilayah kerja Puskesmas Singosari Kabupaten Malang.

1.3.2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi peran dukun tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dalam ANC di wilayah kerja Puskesmas Singosari.
b. Mengidentifikasi peran dukun tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dalam persalinan di wilayah kerja Puskesmas Singosari.
c. Mengidentifikasi peran dukun tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dalam masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Singosari.

1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Untuk Penulis
Penulis dapat menerapkan metode penelitian melalui penelitian peran dukun terhadap Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) .
1.4.2 Untuk Institusi Penelitian
Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program KIA dan tidak lanjut penyusunan rencana program.
1.4.3 Untuk Profesi
Membantu memberikan masukan kepada bidan untuk meningkatkan pengetahuan dengan memberikan pelatihan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)


Link download artikel lengkap ini
41.Peran Dukun terhadap Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

1 comment:

  1. Pengarangnya siapa ya mas? Terima kasih atas share nya

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...