KTI-SKRIPSI: 29.sikap ibu tentang KB IUD di Desa Glanggang Kecamatan

29.sikap ibu tentang KB IUD di Desa Glanggang Kecamatan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pelayanan KB yang berkualitas belum sepenuhnya menjangkau seluruh wilayah nusantara. Pada saat ini paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah dirubah visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan “ Keluarga Berkualitas tahun 2015 “ (BKKBN,2003). Keluarga berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memilih jumlah anak yang ideal. Berwawasan kedepan, bertanggung jawab dan harmonis. Visi tersebut dijabarkan dalam 6 visi yaitu memberdayakan masyarakat, menggalang kemitraan, dalam peningkatan kesejahteraan, kemendirian, dan ketahanan keluarga. Meningkatkan kegiatan khusus kualitas KB dan kesehatan reproduksi, meningkatkan promosi, perlindungan dan upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui program KB serta mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sejak pembuahan dalam kandungan sampai pada usia lanjut.

Banyak perempuan yang mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut.berbagai faktor yang harus dipertimbangkan termasuk status kesehatan, efek samping potensial, kegagalan/kehamilan yang tidak diinginkan.Besar keluarga yang direncanakan, persetujuan pasangan bahkan norma budaya lingkungan yang sangat tinggi dalam pelayanan KB.
Untuk mewujudkan NKKBS antara lain diperlukan berbagai cara kontrasepsi, salah satu cara kontrasepsi yang efektif adalah kontrasepsi IUD. Menurut pola penggunaan kontrasepsi Rasional pada umur 20 – 30 tahun sebaiknya peserta dianjurkan menggunakan metoda IUD sebagai pilihan utamanya, kemudian pilihan selanjutnya baru metoda suntik dan pil karena pada umur 20-30 tahun adalah masa mengatur kesuburan/menjarangkan kehamilan sehingga dengan menggunakan kontrasepsi IUD, ibu yang ingin hamil lagi kesuburan akan cepat kembali.( BKKBN, 2003 )
Perencanaan NKKBS dibagi menjadi 3 masa yaitu : masa menunda kehamilan (bagi PUS umur < 20 th ), masa mengatur kesuburan/menjarangkan kehamilan ( bagi PUS umur 20 – 30 tahun ), masa mengakhiri kesuburan / tidak hamil lagi ( bagi PUS umur > 30 tahun ).
Berdasarkan data Susenas, Badan Pusat Statistik, menunjukkan bahwa persentase terbanyak alat kontrasepsi yang dipakai adalah suntik KB, yaitu pada 2005 34 %, 2006 36 % dan2007 34 %. Ini disusul oleh pil KB, yaitu pada 2005 17 %, 2006 dan 2007 18 %; IUD pada 2005 7 %, 2006 6 % dan 2007 4 %; susuk KB pada 2005 dan 2006 4% dan 2007 6 %; MOW pada 2005 2,6 %, 2006 2,3 % dan 2007 2,1 %; MOP pada 2005, 2006 dan 2007 rata-rata 0,3 %, dan kondom serta cara lain berkisar antara 0,5 – 1 % tiap tahunnya.Pemakaian IUD terus menurun dari tahun ke tahun.(Bambang Sumekto,2008)
Data akseptor KB di Propinsi Jawa Timur tahun 2008 dari 293.620 Akseptor terdiri dari IUD (4,9 %), MOW (1,3 %), MOP (0,1 %), kondom (0,9 %), inplant (4,36 %), suntik (65,5 %), pil (23,0%).Sedangkan di Kabupaten Malang tahun 2008 dari 3.675 akseptor terdiri dari (25,4 %) IUD,(1,6 %) MOW,( 0 %) MOP,(0,6 %) kondom,(1,9 %) Inplan,(58,9 %) Suntik,(10,7 %) Pil.(Bambang sumekto, 2008)
Data di BPS Ny “ K “ Glanggang Pakisaji Malang jumlah kunjungan akseptor KB bulan Mei 2009 dari 150 Akseptor KB terdiri dari : Suntik (70,7 %), Pil (28,0 %), IUD (1.3 %). Berdasarkan data tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian Gambaran sikap ibu tentang KB IUD di Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji Malang.

1.2 Perumusan Masalah
Adapun masalah yang diangkat peneliti berdasarkan latar belakang adalah “Bagaimanakah sikap ibu tentang KB IUD di Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji Malang ? “.

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk Mengetahui gambaran sikap ibu tentang KB IUD di Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi komponen Kognitif dari sikap ibu terhadap KB IUD di Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji.
2. Untuk mengidentifikasi komponen afektif dari sikap ibu terhadap KB IUD di Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji.
3 Untuk mengidentifikasi komponen Konatif dari sikap ibu terhadap KB IUD di Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui Gambaran sikap ibu tentang KB IUD di Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji., diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait yaitu:
1.4.1 Bagi peneliti
Berguna untuk menambah pengetahuan dalam mempelajari metodologi penelitian serta sebagai pengalaman yang sangat berarti untuk melakukan penelitian tentang KB IUD.
1.4.2 Bagi lahan penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang KB IUD dan diharapkan perangkat desa, kader mampu bekerjasama dengan tenaga kesehatan atau bidan desa untuk mengadakan penyuluhan kesehatan khususnya tentang KB IUD.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai dokumentasi dan bahan bacaan serta bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
1.4.4 Bagi akseptor
Menambah pengetahuan akseptor tentang KB IUD dan diharapkan akseptor mau mempertimbangkan KB IUD sebagai pilihan utamanya.


Link download artikel lengkap ini
29.sikap ibu tentang KB IUD di Desa Glanggang Kecamatan

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...